Perusahaan Prancis, Alstom, menandatangani kontrak untuk menyediakan rangkaian kereta komuter bagi kota Melbourne di Australia. Kesepakatan ini dicapai saat kedua negara tengah terlibat perselisihan diplomatik terkait pembatalan pembelian kapal selam Prancis oleh Australia.
Seperti dilansir AFP, Senin (20/9/2021), pihak Alstom dalam pernyataannya menyebut akan memasok 25 rangkaian kereta X'trapolis, masing-masing enam gerbong, ke Melbourne, yang merupakan kota terpadat kedua di Australia. Kesepakatan pembelian kereta ini disebut mencapai 300 juta Euro.
Rangkaian kereta komuter itu akan dibangun di negara bagian Victoria dengan setidaknya 60 persen konten lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga bahwa Asltom juga memiliki pabrik di Ballarat, dekat Melbourne, negara bagian Victoria.
"Alstom dengan senang hati melanjutkan kemitraan jangka panjang dengan pemerintah Victoria dan jaringan pasokan lokal yang akan memastikan kami terus membangun kereta untuk Victoria, di Victoria," sebut Direktur Operasional Alstom untuk wilayah Australia dan Selandia Baru, Mark Coxon.
Pengumuman ini disampaikan saat Australia dan Prancis tengah terlibat perselisihan diplomatik, setelah otoritas Australia membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam Prancis demi mendapatkan pasokan kapal selam bertenaga nuklir buatan Amerika Serikat (AS).
Kontak pembelian kapal selam konvensional dengan Prancis yang dibatalkan Australia itu mencapai senilai AUS$ 50 miliar saat ditandatangani tahun 2016 lalu.
Pembatalan sepihak dari Australia itu memicu kemarahan Prancis dan Presiden Emmanuel Macron memutuskan menarik pulang Duta Besar Prancis untuk Australia dan AS. Penarikan semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya dan menjadi yang pertama dalam sejarah hubungan dengan Australia dan AS.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Drian, sebelumnya menggunakan bahasa yang jelas tidak diplomatis terhadap Australia, AS dan Inggris terkait aliansi pertahanan baru yang diumumkan Rabu (15/9) lalu.
"Telah terjadi kebohongan, duplikasi, pelanggaran kepercayaan besar dan penghinaan," sebut Drian kepada televisi France 2.
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, bersikeras menyatakan dirinya dan menteri-menterinya tidak merahasiakan masalah mereka dengan kapal-kapal Prancis.
"Saya pikir mereka akan memiliki banyak alasan untuk mengetahui bahwa kita memiliki kekhawatiran mendalam dan serius. Kita telah memperjelas bahwa kita akan mengambil keputusan berdasarkan kepentingan nasional strategis kita," ucap PM Morrison kepada wartawan di Sydney.