Kelompok Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan menutup Kementerian Urusan Perempuan. Kementerian itu kini diganti dengan "kementerian polisi moral".
"kementerian polisi moral" diketahui merupakan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.
Dilansir Kantor berita Reuters, Sabtu (18/9/2021), simbol-simbol di gedung Kementerian Perempuan itu telah diganti dengan tanda polisi moral Taliban. Menurut foto-foto, sebuah penanda di gedung itu bertuliskan, "Kementerian Doa dan Bimbingan dan Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu para karyawan wanita di kementerian itu dilarang masuk ke gedung saat mereka datang untuk bekerja.
Para karyawan wanita ini tampak bingung. Salah seorang karyawan mengatakan dirinya sebagai tulang punggung keluarga, dan bingung apa yang harus dilakukan wanita Afghanistan.
"Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya," kata seorang wanita yang bekerja di kementerian itu. "Ketika tidak ada lagi kementerian itu, apa yang harus dilakukan seorang wanita Afghanistan?" dia bertanya.
Taliban sebelumnya telah menyatakan bahwa perempuan Afghanistan tidak akan diizinkan bekerja di kementerian-kementerian pemerintah bersama-sama pria.
Kini, para karyawan perempuan di Kementerian Urusan Perempuan mengatakan bahwa mereka tidak diizinkan untuk melapor ke tempat kerja, dan disuruh pulang ke rumah setiap kali mereka datang.
Lihat juga video 'Pendiri Taliban Bantah Diisukan Terbunuh Gegara Bentrok Internal':
Perempuan Tak Diizinkan Bekerja
Sebelumnya, saat pengumuman susunan anggota kabinet pada 7 September, Taliban tidak menyebutkan penunjukan Menteri Urusan Perempuan, sementara Plt Menteri untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan disebutkan.
Selama pemerintahan pertama Taliban tahun 1996-2001, kaum perempuan sebagian besar tidak diberi akses ke kehidupan publik, termasuk dilarang meninggalkan rumah mereka kecuali ditemani oleh kerabat laki-laki.
Selain itu, anak perempuan juga tidak diizinkan bersekolah dan kaum perempuan dilarang bekerja dan kuliah.
Saat itu, Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan bekerja sebagai polisi moral Taliban yang memastikan penegakan hukum Syariah.
Awal pekan ini, seorang pemimpin senior Taliban mengatakan bahwa perempuan Afghanistan tidak akan diizinkan bekerja bareng laki-laki di kementerian-kementerian pemerintah.