Taliban Tutup Kementerian Perempuan, Diganti Jadi 'Polisi Moral'

Taliban Tutup Kementerian Perempuan, Diganti Jadi 'Polisi Moral'

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Sep 2021 16:32 WIB
Sejumlah pasukan Taliban berjaga di area sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul. Mereka bersiaga di kawasan itu usai AS tinggalkan Afghanistan.
kelompok Taliban (Foto: AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)
Jakarta -

Kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan dilaporkan menutup Kementerian Urusan Perempuan. Kementerian itu kini diganti dengan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan yang dikenal sebagai "kementerian polisi moral".

Kantor berita Reuters, Sabtu (18/9/2021) melaporkan, simbol-simbol di gedung Kementerian Perempuan itu telah diganti dengan tanda polisi moral Taliban. Sementara para karyawan wanita di kementerian itu dilarang masuk ke gedung saat mereka datang untuk bekerja.

Menurut foto-foto, sebuah penanda di gedung itu bertuliskan, "Kementerian Doa dan Bimbingan dan Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya," kata seorang wanita yang bekerja di kementerian itu. "Ketika tidak ada lagi kementerian itu, apa yang harus dilakukan seorang wanita Afghanistan?" dia bertanya.

Taliban sebelumnya telah menyatakan bahwa perempuan Afghanistan tidak akan diizinkan bekerja di kementerian-kementerian pemerintah bersama-sama pria.

ADVERTISEMENT

Kini, para karyawan perempuan di Kementerian Urusan Perempuan mengatakan bahwa mereka tidak diizinkan untuk melapor ke tempat kerja, dan disuruh pulang ke rumah setiap kali mereka datang.


Sebelumnya, saat pengumuman susunan anggota kabinet pada 7 September, Taliban tidak menyebutkan penunjukan Menteri Urusan Perempuan, sementara Plt Menteri untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan disebutkan.

Simak Video: Musim Dingin Segera Tiba, PBB Ketar-ketir Lihat Kondisi Afghanistan

[Gambas:Video 20detik]



Selama pemerintahan pertama Taliban tahun 1996-2001, kaum perempuan sebagian besar tidak diberi akses ke kehidupan publik, termasuk dilarang meninggalkan rumah mereka kecuali ditemani oleh kerabat laki-laki. Anak perempuan juga tidak diizinkan bersekolah dan kaum perempuan dilarang bekerja dan kuliah.

Saat itu, Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan bekerja sebagai polisi moral Taliban yang memastikan penegakan hukum Syariah.

Awal pekan ini, seorang pemimpin senior Taliban mengatakan bahwa perempuan Afghanistan tidak akan diizinkan bekerja bareng laki-laki di kementerian-kementerian pemerintah.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads