Kematian Tragis 10 Warga Sipil di Kabul saat Drone AS Target ISIS

Round-Up

Kematian Tragis 10 Warga Sipil di Kabul saat Drone AS Target ISIS

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Sep 2021 22:03 WIB
Afghan people are seen inside a house after U.S. drone strike in Kabul, Afghanistan, Sunday, Aug. 29, 2021. A U.S. drone strike destroyed a vehicle carrying multiple suicide bombers from Afghanistans Islamic State affiliate on Sunday before they could attack the ongoing military evacuation at Kabuls international airport, American officials said. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)
kondisi kendaraan yang menjadi target serangan drone AS di Kabul (Foto: AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Pekerja Kemanusiaan Jadi Korban

Salah satu dari mereka yang tewas dalam serangan drone itu adalah seorang pria Afghanistan yang bekerja untuk kelompok kemanusiaan AS, Ezmarai Ahmadi. Saudara Ahmadi, Aimal, mengatakan kepada AFP bahwa mobil itu dipenuhi anak-anak yang berpura-pura sedang bepergian di dalam mobil yang diparkir.

"Itu membunuh mereka semua. Saudara laki-laki saya dan keempat anaknya terbunuh. Saya kehilangan putri kecil saya... keponakan-keponakan," kata Aimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aimal mengatakan Ezmarai mengemudikan mobil yang terkena serangan drone AS setelah diparkir di dekat rumahnya pada saat itu.

Analisis rekaman video keamanan oleh media terkemuka AS, New York Times (NYT), menyebutkan bahwa militer AS mungkin melihat Ezmarai dan seorang koleganya memasukkan tabung-tabung air, yang langka setelah runtuhnya pemerintahan Afghanistan, dan mengambil laptop untuk bosnya.

ADVERTISEMENT

Ezmarai merupakan seorang insinyur kelistrikan untuk kelompok kemanusiaan dan pelobi, Nutrition and Education International, yang berbasis di California, AS. Menurut kerabatnya, Ezmarai masuk ke dalam kelompok ribuan warga Afghanistan yang mengajukan permukiman kembali (resettlement) di AS.

AS Minta Maaf

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin meminta maaf atas serangan pesawat tak berawak (drone) di Kabul, di ibu kota Afghanistan, yang secara keliru menewaskan 10 warga sipil, termasuk anak-anak, bulan lalu.

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada anggota keluarga yang masih hidup dari mereka yang terbunuh," kata Austin dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (18/9).

"Kami meminta maaf, dan kami akan berusaha untuk belajar dari kesalahan mengerikan ini," pungkas Austin.


(zap/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads