Mantan Pengawal Macron Diadili Atas Penyerangan Demonstran

Mantan Pengawal Macron Diadili Atas Penyerangan Demonstran

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 13 Sep 2021 10:40 WIB
French President Emmanuel Macron talks with cooking students, Tuesday June 8, 2021 at the Hospitality school in Tain-lHermitage, southeastern France. (Philippe Desmazes, Pool via AP)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Philippe Desmazes, Pool via AP)
Jakarta -

Mantan pengawal Presiden Emmanuel Macron diadili pada hari Senin (13/9) waktu setempat karena menyerang dua orang selama protes 2018 saat menyamar sebagai petugas polisi. Insiden itu telah menyebabkan rasa malu yang besar pemimpin Prancis yang ketika itu baru terpilih.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (13/9/2021), Macron, yang telah menjadikan integritas di pekerjaan sebagai landasan kampanyenya, terpaksa memecat Alexandre Benalla, sekarang berusia 30 tahun, setelah muncul sebuah video muncul yang menunjukkan dia menyerang seorang pria muda dan mencengkeram leher seorang wanita muda pada aksi protes May Day pada 2018.

Saat itu, mantan pengawal Macron itu mengenakan helm polisi, meski hanya diberi izin mendampingi aparat keamanan sebagai pengamat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kepresidenan menunda pelaporan serangan itu kepada pihak berwenang, dan baru terungkap setelah harian Prancis, Le Monde mengungkapkan keberadaan video tersebut beberapa bulan kemudian.

Para pejabat telah membantah tuduhan menutup-nutupi tetapi "Benallagate" menggelembung menjadi ujian besar pertama bagi Macron, yang meraih kursi kepresidenan setahun sebelumnya dengan janji memulihkan Prancis.

ADVERTISEMENT

Pemerintahan Macron selamat dari dua mosi tidak percaya di parlemen, tetapi panel investigasi Senat yang menanyai para pembantu utama Macron menemukan "kelemahan besar" dalam penanganan masalah itu oleh pemerintah.

Benalla didakwa dengan penyerangan serta campur tangan tidak sah dalam urusan polisi dan penggunaan lencana polisi. Dia mengklaim dirinya bertindak "secara refleks" untuk membantu petugas menangkap pengunjuk rasa yang nakal.

Simak juga 'Momen Presiden Prancis Ditampar Seorang Pria':

[Gambas:Video 20detik]



Selain itu, teman Benalla, Vincent Crase juga diadili. Dia adalah mantan kepala keamanan partai pimpinan Macron, yang juga difilmkan berbuat kasar pada demonstran saat itu.

Dua petugas polisi, yang dituduh memberikan rekaman pengawasan secara ilegal kepada Benalla dalam upaya untuk mengklaim tindakannya dibenarkan, juga akan ditahan.

Pengacara Benalla, Crase Christian Saint-Palais menolak berkomentar menjelang persidangan. Namun, dikatakannya kepada AFP bahwa kliennya hanya bereaksi secara spontan. "Menangkap seseorang yang melakukan kejahatan tidak dapat dihukum oleh hukum," ujarnya.

Benalla mulai bekerja sebagai pengawal Macron pada 2016. Dia dipromosikan ke peran keamanan senior setelah kemenangan Macron sebagai presiden pada Mei 2017, menjadi orang kepercayaan dan tangan kanan yang terlihat di sisi Macron dalam banyak foto.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads