Tiga tentara Ukraina tewas di bagian timur negara itu yang dilanda perang saat bentrokan kembali terjadi dengan kelompok separatis. 10 tentara Ukraina lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir AFP, Senin (13/9/2021), militer Ukraina mengatakan selama 24 jam terakhir separatis pro-Rusia menembaki tentara Ukraina menggunakan artileri kaliber besar, peluncur granat, dan drone.
Militer Ukraina mengatakan dua orang tewas pada Sabtu (11/9), bersama dengan 10 lainnya terluka, sementara yang ketiga meninggal pada Minggu (12/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar serangan terjadi di wilayah Donetsk. "Tidak ada korban di antara penduduk setempat," kata militer Ukraina dalam pernyataan sebelumnya.
Tentara Ukraina terkunci dalam konflik dengan pejuang yang memisahkan diri di wilayah Donetsk dan Lugansk yang meletus setelah Rusia mencaplok semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Kiev mengatakan sedikitnya 53 tentara Ukraina telah tewas sejak awal tahun, dibandingkan dengan total 50 tahun sebelumnya. Separatis mengatakan mereka telah kehilangan lebih dari 30 tentara sejak awal tahun.
Ukraina dan sekutu baratnya menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata untuk mendukung separatis, yang dibantah Moskow.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Saksikan juga '2 Tentara Ukraina Tewas di Wilayah Rawan Konflik':
Pada Jumat (10/9), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ada kemungkinan bahwa 'perang habis-habisan' dengan Rusia bisa pecah. Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin Dmitry Peskov telah menolak komentar itu sebagai 'apokaliptik'.
Rusia dan Belarusia, Jumat (10/9), meluncurkan latihan militer yang melibatkan 200.000 personel, salah satu latihan terbesar di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan April, Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi besar dalam konflik yang berlarut-larut. Moskow kemudian mengumumkan mundur.