Amerika Serikat (AS) memperingati 20 tahun serangan 11 September 2001 atau 9/11 dengan seremoni khidmat. Taliban dilaporkan mengeksekusi mati saudara laki-laki dari mantan Wakil Presiden (Wapres) Afghanistan, Amrullah Saleh, yang bergabung oposisi yang menyerukan perlawanan terhadap kelompok garis keras itu.
Acara peringatan 9/11 digelar di tiga lokasi berbeda yang menjadi target serangan 20 tahun lalu. Enam momen mengheningkan cipta akan dilakukan tepat saat dua menara kembar WTC dihantam dua pesawat yang dibajak dan ambruk, juga saat gedung Pentagon diserang dan satu penerbangan komersial lainnya -- United 93 -- jatuh sebelum mencapai target yang diduga Gedung Capitol di Washington DC.
Di Afghanistan, kelompok Taliban dilaporkan telah mengeksekusi mati saudara laki-laki dari mantan Wapres Afghanistan beberapa hari setelah kelompok itu menguasai wilayah pusat di Provinsi Panjshir -- markas oposisi anti-Taliban di mana sang mantan Wapres bergabung di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (11/9/2021):
- 20 Tahun Serangan 11 September, AS Kenang Korban dalam Seremoni Khidmat
Amerika Serikat (AS) menandai peringatan 20 tahun serangan 11 September 2001 atau 9/11 dengan seremoni khidmat. Peringatan tahun ini diwarnai oleh kekacauan penarikan tentara AS dari Afghanistan dan berkuasanya kembali Taliban.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (11/9/2021), acara peringatan 9/11 akan digelar di tiga lokasi berbeda yang menjadi target 19 pembajak Al-Qaeda yang menabrakkan pesawat penuh penumpang ke jantung budaya, finansial dan politik AS 20 tahun lalu dalam serangan yang mengubah dunia selamanya.
Di New York, tepatnya di Ground Zero yang dibangun di lokasi menara kembar World Trade Center (WTC) yang tumbang dalam serangan 9/11, para kerabat akan membacakan nama-nama nyaris 3.000 korban tewas, dalam seremoni yang akan berlangsung nonstop selama 4 jam mulai pukul 08.30 waktu setempat, pada Sabtu (11/9) waktu AS.
- 4 Tahanan Palestina yang Kabur Ditangkap Israel, 2 Lainnya Diburu
Otoritas Israel berhasil menangkap kembali empat tahanan Palestina, dari enam tahanan, yang kabur dari penjara dengan keamanan ketat awal pekan ini. Insiden kaburnya para tahanan Palestina ini membuat Israel mengerahkan perburuan besar-besaran dan membentuk komisi khusus untuk melakukan penyelidikan.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (11/9/2021), Kepolisian Israel awalnya berhasil menangkap dua tahanan yang kabur di Nazareth pada Jumat (10/9) waktu setempat. Kemudian pada Sabtu (11/9) pagi waktu setempat, dua tahanan lainnya berhasil ditangkap di wilayah lainnya.
Dengan penangkapan ini, berarti sudah empat tahanan Palestina yang kembali ke tahanan Palestina. Operasi perburuan masih berlanjut untuk dua tahanan lainnya yang disebut bernama Iham Kamamji dan Munadil Nafiyat.
- Taliban Eksekusi Mati Saudara Mantan Wakil Presiden Afghanistan
Kelompok Taliban dilaporkan telah mengeksekusi mati saudara laki-laki dari mantan Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh. Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, Saleh diketahui bergabung dengan pasukan oposisi anti-Taliban yang bermarkas di Lembah Panjshir.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/9/2021), kabar soal eksekusi mati itu disampaikan oleh keponakan Saleh, Ebadullah, kepada Reuters pada Jumat (10/9) waktu setempat.
Dituturkan Ebadullah bahwa pamannya yang bernama Rohullah Azizi, yang juga saudara laki-laki Saleh, dibunuh beberapa hari setelah Taliban menguasai wilayah pusat di Provinsi Panjshir.
- Israel Gempur Posisi Hamas di Gaza Usai Diserang Roket
Israel mengerahkan sejumlah jet tempurnya untuk menggempur posisi Hamas di wilayah Jalur Gaza. Serangan udara ini dilancarkan setelah roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel pada Jumat (10/9) malam waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/9/2021), sirene peringatan serangan roket terdengar di dekat perbatasan Israel dengan Gaza pada Jumat (10/9) tengah malam waktu setempat.
Militer Israel dalam pernyataannya menyebut sebuah roket ditembakkan ke bagian selatan wilayahnya dari Gaza. Roket itu disebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome.
- Serangan AS di Afghanistan Diduga Keliru Targetkan Pekerja Kemanusiaan
Sebuah analisis video menunjukkan Amerika Serikat (AS) mungkin keliru menargetkan seorang pekerja kemanusiaan dalam serangan terakhirnya di Afghanistan yang menewaskan 10 warga sipil. AS sebelumnya mengklaim serangan dronenya itu menargetkan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (11/9/2021), Pentagon menyatakan telah menggagalkan serangan terbaru yang direncanakan ISIS melalui serangan drone Reaper pada 29 Agustus lalu -- sehari sebelum AS mengakhiri misi dua dekade di Afghanistan dan usai serangan bom bunuh diri menewaskan ratusan orang di bandara Kabul.
Namun seorang warga Kabul bernama Aimal Ahmadi menuturkan kepada AFP bahwa serangan drone AS menewaskan 10 warga sipil, termasuk putrinya, keponakan, dan saudara laki-lakinya yang bernama Ezmarai Ahmadi.
Dituturkan Aimal bahwa Ezmarai mengemudikan mobil yang terkena serangan drone AS setelah diparkir di dekat rumahnya pada saat itu.