Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan harapannya agar kelompok Taliban berperilaku 'beradab' saat kembali berkuasa di Afghanistan, agar komunitas global bisa tetap mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara itu.
"Rusia tidak tertarik pada perpecahan Afghanistan. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada yang diajak berbicara," ucap Putin seperti dilansir AFP, Jumat (3/9/2021).
Hal tersebut disampaikan Putin saat berbicara dalam sesi pleno Forum Ekonomi Timur di kota Vladivostok.
"Semakin cepat Taliban memasuki kelompok orang-orang beradab, semakin mudah untuk menghubungi, berkomunikasi, dan terkadang mempengaruhi dan mengajukan pertanyaan," sebut Putin.
Dalam komentarnya, Putin kembali mengomentari penarikan tentara asing pimpinan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan yang dituntaskan akhir bulan lalu. Dia menyebut penarikan tentara asing itu berakhir dalam 'malapetaka'.
"Mereka menghabiskan US$ 1,5 triliun untuk seluruh misi ini dan apa hasilnya? Tidak ada," cetusnya.
Rusia diketahui melangkah dengan hati-hati dalam berurusan dengan Taliban yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu.
(nvc/idh)