Harapan Putin Agar Taliban 'Beradab' Saat Berkuasa Lagi di Afghanistan

Harapan Putin Agar Taliban 'Beradab' Saat Berkuasa Lagi di Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 18:48 WIB
Russian President Vladimir Putin listens during a meeting in the Kremlin, in Moscow, Russia, Thursday, Nov. 19, 2020. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Vladimir Putin (dok. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Moskow -

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan harapannya agar kelompok Taliban berperilaku 'beradab' saat kembali berkuasa di Afghanistan, agar komunitas global bisa tetap mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara itu.

"Rusia tidak tertarik pada perpecahan Afghanistan. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada yang diajak berbicara," ucap Putin seperti dilansir AFP, Jumat (3/9/2021).

Hal tersebut disampaikan Putin saat berbicara dalam sesi pleno Forum Ekonomi Timur di kota Vladivostok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin cepat Taliban memasuki kelompok orang-orang beradab, semakin mudah untuk menghubungi, berkomunikasi, dan terkadang mempengaruhi dan mengajukan pertanyaan," sebut Putin.

Dalam komentarnya, Putin kembali mengomentari penarikan tentara asing pimpinan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan yang dituntaskan akhir bulan lalu. Dia menyebut penarikan tentara asing itu berakhir dalam 'malapetaka'.

ADVERTISEMENT

"Mereka menghabiskan US$ 1,5 triliun untuk seluruh misi ini dan apa hasilnya? Tidak ada," cetusnya.

Rusia diketahui melangkah dengan hati-hati dalam berurusan dengan Taliban yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu.

Duta Besar Rusia di Kabul telah bertemu dengan perwakilan Taliban beberapa hari usai kelompok itu kembali berkuasa. Ditegaskan juga bahwa Rusia akan mempertahankan misi kedutaannya di Afghanistan.

Pekan lalu, Rusia mengevakuasi warganya dan warga sejumlah negara bekas Soviet dari Afghanistan saat situasi keamanan memburuk. Rusia juga memperingatkan soal kelompok-kelompok ekstremis yang memanfaatkan pergolakan politik untuk masuk ke negara-negara tetangga Afghanistan sebagai pengungsi.

Afghanistan diketahui berbagi perbatasan dengan tiga negara bekas Soviet di kawasan Asia Tengah, di mana Rusia memiliki pangkalan militer di negara-negara itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads