Pertama Usai Taliban Berkuasa, UEA Kirim Bantuan Medis ke Afghanistan

ADVERTISEMENT

Pertama Usai Taliban Berkuasa, UEA Kirim Bantuan Medis ke Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 18:18 WIB
Warga berdatangan untuk melakukan penarikan uang tunai usai bank di Afghanistan kembali beroperasi. Demi ambil uang, warga rela antre berjam-jam.
Ilustrasi -- Warga Afghanistan mengantre saat akan mengambil uang di bank usai Taliban berkuasa (dok. AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)
Abu Dhabi -

Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan satu pesawat yang membawa 'bantuan medis dan makanan mendesak' ke Afghanistan. Pengiriman bantuan ini menjadi yang pertama kalinya dari UEA setelah kelompok Taliban berkuasa kembali di Afghanistan.

"Bantuan itu datang dalam kerangka peran kemanusiaan yang dimainkan oleh UEA untuk memberikan dukungan penuh kepada saudara-saudara Afghanistan dalam situasi terkini," demikian seperti dilaporkan kantor berita UEA, WAM, seperti dilansir AFP, Jumat (3/9/2021).

Kementerian Luar Negeri UEA mengonfirmasi kepada AFP soal pengiriman bantuan kemanusiaan itu.

"Ini penerbangan bantuan pertama (UEA) sejak peristiwa terkini di Afghanistan," sebut Kementerian Luar Negeri UEA.

Para petempur Taliban merayakan dengan tembakan senjata api pada Selasa (31/8) waktu setempat, beberapa jam setelah tentara Amerika Serikat (AS) terakhir meninggalkan Kabul yang mengakhiri proses evakuasi dan menyelesaikan misi militer selama dua dekade terakhir.

Lebih dari 123.000 warga negara asing dan warga Afghanistan dievakuasi sejak Taliban berkuasa kembali.

AS menginvasi Afghanistan setelah serangan 11 September 2001 dan menggulingkan Taliban yang berkuasa saat itu karena melindungi Al-Qaeda yang diyakini AS mendalangi serangan 9/11. Kini saat Taliban kembali berkuasa, negara-negara Barat khawatir Afghanistan akan kembali menjadi tempat persembunyian ekstremis.

UEA menjadi salah satu dari sejumlah negara Teluk yang menjadi pos-pos penting untuk penerbangan evakuasi bagi warga negara asing dan Afghanistan, bersama dengan Qatar, Kuwait dan Bahrain.

(nvc/idh)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT