10 Fakta Ledakan Bom di Afghanistan Bikin Biden Banjir Kecaman

Round-Up

10 Fakta Ledakan Bom di Afghanistan Bikin Biden Banjir Kecaman

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Agu 2021 21:03 WIB
Foto Satelit Terkini Bandara Kabul
Foto satelit Bandara Kabul (AP)
Kabul -

Kewaspadaan yang diungkap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sehari sebelumnya benar-benar menjadi nyata. ISIS-K menyerang lokasi dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Ibu Kota Afghanistan. Aksi keji ISIS-K banjir kecaman. Berikut 10 faktanya.

Bom meledak saat sejumlah negara-negara koalisi Amerika Serikat (AS) tengah mengevakuasi warganya di Bandara Kabul. Warga Afghanistan juga berbondong-bondong ke bandara berharap bisa ikut diangkut pesawat negara-negara Barat.

Sesaat sebelum terjadi ledakan, pemandangan yang umum terpantau adalah ribuan orang berkumpul di luar bandara. Proses evakuasi ini sudah berlangsung sejak sebelum Taliban kembali menguasai Afghanistan pada 16 Agustus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir AFP, Jumat (27/8/2021) sudah 100 ribu orang telah dievakuasi dari Afghanistan sejak 14 Agustus. Evakuasi dari AS dan negara-negara Barat akan berakhir pada 31 Agustus nanti.

Pada Kamis (26/8) waktu setempat, ada 7.500 orang dievakuasi dari Kabul dalam waktu 12 jam. Namun kemudian, ledakan terjadi di luar area bandara.

ADVERTISEMENT

Biden banjir kecaman

Kecaman menghujani Biden dari politikus Partai Republik Negeri Paman Sam. Dilansir AFP, politikus menyalahkan Biden sebagai pemimpin yang lemah. Kini Biden harus bertanggung jawab atas kematian para serdadu negaranya.

"Tangan Joe Biden berlumuran darah," cetus anggota Kongres AS dari Partai republik, Elise Stefanik.

Senator Republikan, Marsha Blackburn, meminta Biden menyudahi saja jabatannya, "Harus mengundurkan diri atau menghadapi pemakzulan dan pemecatan dari jabatan mereka."

Donald Trump kini dijerat kasus pajak usai lolos dari pemakzulan, bagaimana perkembangan penyelidikannya?Donald Trump (BBC World)

Sang Mantan Presiden AS, Donald Trump, juga mengecam Biden. Dilansir news.com.au dan Fox news, Trump menyebut tragedi di Kabul itu sangat menyedihkan dan memalukan. "Kita dipimpin oleh orang-orang yang tidak tahu apa yang mereka lakukan," sebut Trump.

Hingga Jumat (27/8/2021) pukul 21.00 WIB, sejumlah fakta soal bom di dekat Bandara Kabul itu dapat diketahui publik. Meski demikian, pengetahuan mengenai fakta-fakta ini bisa saja berubah seiring perkembangan informasi. Informasi mengenai peristiwa itu masih dinamis dan terus diklarifikasi oleh pihak yang berkepentingan, baik media pers, pemerintah AS dan sekutunya, maupun Taliban. Berikut adalah 10 fakta tentang ledakan bom di Afghanistan yang diketahui sejauh ini:

1. Bom bunuh diri

Dilansir Reuters, bom bunuh diri itu meledak di luar Bandara Kabul, Kamis (26/8) waktu setempat. Ledakan terjadi di dekat pintu masuk Abbey Gate ke bandara. Setelah bom meledak, banyak pria, wanita dan anak-anak terluka akibat ledakan itu menunggu perawatan di luar rumah sakit.

2. Dilakukan ISIS-K

Pelaku bom bunuh diri ini adalah kelompok ISIS Khorasan atau ISIS-K. Kantor berita propaganda ISIS, Amaq, menyebut pelaku bom bunuh diri 'mampu menembus benteng keamanan dan berada 5 meter' dari Pasukan Amerika Serikat. Bomber seketika meledakkan sabuk yang dikenakannya.

Kelompok ISIS-K ini diketahui berselisih dengan Taliban. Dilansir CNN dan AFP, ISIS-K adalah cabang dari ISIS di Suriah dan Irak di Asia Barat Daya dan berkembang di Afghanistan, salah satu negara di Asia Tengah. ISIS-K terbentuk tak lama setelah ISIS di Irak-Suriah terbentuk, yakni 2014.

Selain berisi orang-orang Taliban asli Afghanistan yang pindah haluan, ISIS-K juga berisi orang-orang non-pribumi Afghanistan. Ada petempur asing dari Suriah dan negara-negara lain di dalamnya.

Simak video 'Badan Keamanan AS: Korban Tewas Bom Kabul Terbesar dalam Satu Dekade':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya, sudah diwaspadai Biden sebelumnya:

3. Sudah diwaspadai Biden sebelumnya

Bom meledak di Kabul pada Kamis (26/8) waktu setempat. Sehari sebelumnya, Rabu (25/8), Presiden Biden sudah mewaspadai secara spesifik bahwa ISIS-K sedang mencari celah menyerang kawasan itu.

"Dari hari ke hari kami berada di lapangan kami tahu bahwa ISIS-K berusaha untuk menargetkan bandara dan menyerang pasukan AS dan sekutu," katanya Biden seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (25/8) lalu. Kabar itu sudah tersiar ke seluruh dunia. Ternyata, sehari kemudian, ISIS-K benar-benar menumpahkan darah di Kabul.

Presiden AS Joe Biden mengutuk bom bunuh diri yang terjadi di Kabul, Afghanistan. Ia berjanji buru dalang utama bom bunuh diri yang tewaskan 12 tentara AS itu.Presiden AS Joe Biden mengutuk bom bunuh diri yang terjadi di Kabul, Afghanistan. Ia berjanji buru dalang utama bom bunuh diri yang tewaskan 12 tentara AS itu. Foto: AP Photo/Evan Vucci

4. Ada dua ledakan

Ledakan di dekat Bandara Kabul terjadi dua kali. Ini adalah serangan yang kompleks. Dilansir AFP, Juru Bicara Pentagon John Kirby menyatakan ledakan ada di Gerbang Abbey dan di satu lokasi lain lagi yang berjarak 200 meter saja.

"Kami juga dapat mengkonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau di dekat Hotel Baron, tidak jauh dari Gerbang Abbey," kata Kirby.

5. Korban jiwa: 85 orang

Jumlah korban jiwa akibat ledakan bom semula diberitakan AFP sebanyak 13 orang. Korban meninggal dunia termasuk anak-anak. Dilansir AFP. Selanjutnya, hitung-hitungan jumlah korban bertambah menjadi 20 orang, dikonfirmasi oleh Taliban yang menguasai Afghanistan.

"13 sampai 20 orang (tewas) ," kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid kepada AFP, Jumat (27/8/2021).

Rumah sakit Kabul melaporkan enam orang tewas. Lalu 90 orang lainnya terluka. Selanjutnya, jumlah korban tewas menjadi lebih banyak lagi seiring informasi yang berhasil dipastikan belakangan, dari pihak AS maupun Taliban. Seperti dilansir Reuters, laporan terbaru menyebut total korban tewas bertambah menjadi 85 orang.

Bom Bunuh Diri terjadi di Bandara Kabul, Ibu Kota Afghanistan. ISIS pun mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang tewaskan puluhan warga Afghanistan itu.Bom Bunuh Diri terjadi di Bandara Kabul, Ibu Kota Afghanistan. ISIS pun mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang tewaskan puluhan warga Afghanistan itu. Foto: AP Photo

6. Tentara AS tewas: 13 orang

Di antara 20 orang yang tewas itu, sebagian di antaranya adalah tentara AS. Dilansir Reuters, ada 13 tentara AS tewas akibat ledakan teroris itu.

Joe Biden menyebut prajurit Amerika Serikat yang terbunuh karena serangan bom bunuh diri 'pahlawan'. Misi evakuasi di Bandara Kabul tetap akan berlanjut hingga 31 Agustus.

7. Pasukan Taliban tewas: 28 orang

Seorang petinggi Taliban menuturkan kepada Reuters bahwa sedikitnya 28 petempur mereka juga tewas dalam serangan bom yang mengguncang bagian luar bandara Kabul pada Kamis (26/8) malam waktu setempat.

"Kami kehilangan lebih banyak orang daripada Amerika," ujar petinggi Taliban yang enggan disebut namanya, kepada Reuters.

8. Biden perintahkan serang ISIS-K

Presiden AS Joe Biden berjanji memburu dalang bom bunuh diri itu. Soalnya, 12 serdadu Paman Sam sudah tewas gara-gara ulah ISIS-K itu.

"Ketahuilah ini: Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayarnya," kata Biden, seperti dilansir AFP, Jumat (27/8/2021).

Biden dalam tanggapannya menyatakan dirinya telah meminta para komandan militer AS 'untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset-aset ISIS-K, kepemimpinan dan fasilitas mereka'.

"Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan pada waktu yang kami tentukan, di tempat yang kami pilih sesuai dengan cara kami," tegas Biden, tanpa menjelaskan secara spesifik soal rencana serangan itu.

9. Taliban mengutuk

Taliban mengutuk keras bom bunuh diri itu. Taliban menyebut ledakan itu terjadi di wilayah yang dikendalikan militer Amerika Serikat.

"Mengutuk keras pemboman yang menargetkan warga sipil di bandara Kabul," demikian pernyataan yang dirilis Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, di Twitter.

Selanjutnya, pemimpin dunia mengutuk:

10. Pemimpin dunia mengutuk

Sekjen PBB

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan bom bunuh diri yang terjadi di luar Bandara Kabul, Afghanistan. Ia juga menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban tewas.

Inggris

Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, mengutuk serangan itu sebagai tindakan 'biadab'.

Namun dia juga memberikan penghormatan untuk 'upaya fenomenal' dari pihak-pihak yang terlibat dalam operasi evakuasi warga sipil di Afghanistan. PM Johnson menegaskan bahwa Inggris akan 'terus melanjutkan (evakuasi) hingga momen terakhir'.

Prancis

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam pernyataannya menyampaikan 'belasungkawa kepada para korban dari Amerika dan Afghanistan'. Dia juga memberikan hormat untuk 'kepahlawanan mereka yang ada di lapangan untuk melakukan operasi evakuasi'.

Australia

PM Australia, Scott Morrison, mengecam serangan bom di bandara Kabul dan menyatakan seluruh tentara Australia di Afghanistan dalam kondisi aman.

"Sangat sedih dengan kematian personel militer AS dan warga Afghanistan dalam serangan teroris mengerikan di Kabul. Kami berduka atas kehilangan tragis Anda," sebut PM Morrison dalam pernyataan via Twitter. "Australia mengecam serangan keji dan biadab ini," imbuhnya seperti dilansir CNN.

Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyebut serangan itu sebagai "tidak sesuai dengan semua prinsip agama dan nilai moral dan kemanusiaan".

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (27/8/2021), Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan pihaknya berdiri "bersama rakyat Afghanistan" dan menyampaikan "belasungkawa dan simpati kepada keluarga para korban dan rakyat Afghanistan".

Turki

Kementerian Luar Negeri Turki mengecam "sekeras-kerasnya serangan keji ini, menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa dan berharap kesembuhan yang cepat bagi yang terluka."

Mesir

Kutukan juga disampaikan pemerintah Mesir. Kementerian Luar Negeri Mesir mengutuk serangan bom di luar bandara Kabul tersebut dan menyebutnya sebagai "terorisme yang mengerikan".

Bahrain

Hal senada disampaikan Kementerian Luar Negeri Bahrain yang mengutuk serangan itu sebagai "tindakan teroris keji yang bertentangan dengan semua nilai dan prinsip moral dan kemanusiaan".

China

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyatakan bahwa ledakan bom itu menunjukkan 'situasi keamanan di Afghanistan masih rumit dan parah'.

"China terkejut dan mengutuk keras ledakan itu," ucap Zhao. Dia menyatakan bahwa kementerian tidak mendapat laporan warga China yang menjadi korban.

Halaman 2 dari 3
(dnu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads