Kekacauan yang menyelimuti bandara Kabul di Afghanistan usai kelompok Taliban berkuasa telah memicu korban jiwa. Total 12 orang dilaporkan tewas dalam insiden di dalam dan sekitar bandara Kabul sejak Minggu (15/8) waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (19/8/2021), informasi itu diungkapkan oleh sumber-sumber NATO dan seorang pejabat Taliban yang tidak disebut namanya.
Menurut pejabat Taliban yang dikutip Reuters itu, kematian yang terjadi dipicu oleh insiden desak-desakan saat orang-orang berupaya masuk ke bandara dengan harapan bisa terbang keluar Afghanistan, atau oleh insiden penembakan yang terjadi di area bandara.
Pejabat Taliban itu juga mengimbau orang-orang yang masih berkumpul di area bandara Kabul untuk pulang ke rumah masing-masing, terutama jika mereka tidak memiliki hak legal untuk bepergian.
"Kami tidak ingin melukai siapapun di bandara," ucap pejabat Taliban tersebut.
Diketahui bahwa kekacauan menyelimuti bandara Kabul sejak Taliban berhasil mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Minggu (15/8) waktu setempat. Ribuan orang membanjiri bandara, bahkan hingga ke landasan, dengan harapan bisa terbang keluar dari Afghanistan.
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), berupaya mengevakuasi para diplomat dan warga mereka, serta warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk dievakuasi dari negaranya. AS bahkan mengerahkan ribuan tentaranya untuk mengamankan proses evakuasi tersebut.
Simak Video: Militer Italia Sukses Evakuasi 85 Warga Afghanistan dari Kabul
(nvc/ita)