Penembakan mengerikan terjadi di Malaysia. Penembakan tersebut terjadi di kamp tentara Negeri Jiran utara Indonesia tersebut.
Peristiwa berdarah ini merenggut korban jiwa. Belum jelas betul, kenapa penembakan ini terjadi.
Berdasarkan catatan pemberitaan yang dihimpun sampai saat ini, Jumat (13/8/2021) malam, berikut adalah lima fakta penembakan ngeri di kamp militer Negeri Jiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tempat dan waktu
Peristiwa penembakan ngeri ini terjadi di pos jaga kamp angkatan udara militer Malaysia, yakni Royal Malaysian Air Force (RMAF) di Kota Samarahan, Sarawak, Malaysia. Sebagaimana diketahui, Negara Bagian Sarawak berlokasi di Pulau Kalimantan atau Borneo menurut sebutan orang Malaysia.
Penembakan terjadi pada Jumat (13/8/2021) pukul 07.15 waktu setempat. Dengan kata lain, penembakan ini terjadi pada pagi hari.
Selanjutnya, tiga tentara tewas:
2. Tiga tentara tewas
Menurut keterangan Komisioner Kepolisian Sarawak, Aidi Ismail, penembakan itu mengakibatkan korban jiwa yakni tiga orang personel RMAF.
"Tiga personel tewas seketika di lokasi, sedangkan satu lainnya mengalami luka serius dan dibawa ke Pusat Jantung Sarawak di kota Samarahan untuk perawatan," kata Komisioner Kepolisian Sarawak, Aidi Ismail, dilansir The Star, Jumat (13/8/2021).
AFP menuliskan informasi sedikit berbeda, yakni dua tentara meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan satu tentara lainnya sempat mendatangi klinik kesehatan setempat usai ditembak, namun dia akhirnya meninggal dunia akibat luka-lukanya.
3. Pelaku juga tentara
Dilansir AFP, pelaku penembakan di markas militer Malaysia ini ternyata juga merupakan tentara RMAF. Belum jelas motivasi dan latar belakang penembakan mengerikan ini.
4. Pelaku bunuh diri
Seperti dilansir AFP, si tentara yang menjadi pelaku penembakan, menghabisi nyawanya dengan menembak dirinya sendiri usai melakukan penembakan brutal terhadap koleganya tersebut. Dia tewas.
5. Polisi dan militer jalankan investigasi
RMAF mendorong publik untuk tidak berspekulasi soal insiden penembakan itu dan membiarkan kepolisian menyelesaikan penyelidikan. "Kami menyerahkan kasus ini kepada polisi untuk diselidiki," demikian pernyataan RMAF.
"Kami juga akan membentuk dewan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab insiden itu," kata RMAF.