Seorang pendeta Australia yang mendirikan gereja besar dengan lokasi di seluruh dunia, pada hari Kamis (5/8) didakwa menutup-nutupi pelecehan seks anak yang diduga dilakukan oleh ayahnya pada tahun 1970-an.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (5/8/2021), setelah penyelidikan yang berlangsung bertahun-tahun, polisi mendakwa Brian Houston, salah satu pendiri Gereja Hillsong, karena tidak melaporkan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki.
Houston yang berumur 67 tahun adalah tokoh agama Pantekosta terkemuka di Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayahnya, Frank, yang meninggal pada tahun 2004, telah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah lelaki berusia tujuh tahun saat menjadi pengkhotbah di Gereja Assemblies of God.
Sebuah komisi kerajaan pada tahun 2015 menemukan Houston diberitahu tentang tuduhan pelecehan seks itu pada tahun 1999, tetapi tidak melaporkannya kepada pihak berwenang. Hal ini kemudian memicu penyelidikan oleh polisi.
Houston sebelumnya telah menolak tuduhan menutup-nutupi, dan mengatakan dia mengkonfrontir ayahnya tentang tuduhan tersebut pada saat itu.
Houston mengatakan dia tidak melaporkan ayahnya karena korban mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin terungkap ke publik atau menghubungi polisi.
"Saya dengan tegas menyatakan bahwa saya tidak bersalah dan akan membela dari tuduhan ini, dan saya menyambut baik kesempatan untuk meluruskan," imbuhnya.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison sebelumnya telah muncul di acara-acara Gereja Hillsong, dan mengatakan dia telah mengenal Houston "untuk waktu yang lama".
Dalam sebuah pernyataan, kantor Morrison mengatakan: "Ini adalah masalah polisi. Tidak pantas untuk berkomentar."
Polisi mengatakan mereka "akan mendakwa pria itu mengetahui informasi yang berkaitan dengan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki pada tahun 1970-an dan gagal membawa informasi itu ke polisi".
Sebuah pernyataan dari Gereja Hillsong mengatakan "kecewa" karena sang pendeta telah didakwa dan bahwa Houston "berharap untuk membersihkan namanya".
Jika terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara maksimum lima tahun.
Gereja Hillsong beroperasi di 28 negara dan memiliki pengikut para selebriti. Gereja ini bahkan memiliki label rekaman sendiri.