Otoritas China melaporkan lonjakan 76 kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di wilayahnya. Angka ini mencetak rekor tertinggi untuk tambahan kasus harian di China sejak Januari lalu.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/7/2021), lonjakan 76 kasus dalam sehari itu termasuk 40 kasus domestik atau penularan lokal yang mendorong otoritas setempat melakukan tes Corona terhadap jutaan warga di Provinsi Jiangsu.
China diketahui memiliki pendekatan nol risiko terhadap Corona, yang muncul sejak akhir tahun 2019 di kota Wuhan. Negara ini menerapkan lockdown dan tes Corona massal setiap kali wabah atau klaster baru terdeteksi di wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan ribu orang kini berada di bawah lockdown yang diterapkan di kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, dengan otoritas setempat melakukan tes Corona terhadap 9,2 juta warganya usai muncul wabah Corona baru terkait para pekerja bandara setempat pekan lalu.
"Dari 40 kasus domestik, 39 kasus di antaranya dari Provinsi Jiangsu dan satu kasus dari Liaoning," sebut Komisi Kesehatan Nasional China dalam pernyataannya pada Senin (26/7) waktu setempat.
Tidak ada tambahan kematian akibat Corona dalam 24 jam terakhir. China sejauh ini mencatat total 92.605 kasus Corona, dengan 4.636 kematian.
Pelacakan kontak juga menemukan lima individu yang bepergian melalui bandara Nanjing dan dinyatakan positif Corona setibanya di wilayah Anhui dan tiga provinsi lainnya. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa klaster baru akan memicu wabah nasional.
Simak juga 'Sanggahan China soal Isu COVID-19 Buatan Manusia dan Lab Wuhan Bocor':
Otoritas kota Nanjing lantas mengumumkan tes Corona massal ronde kedua untuk seluruh warganya mulai Minggu (25/7) waktu setempat untuk mengidentifikasi pasien-pasien yang membutuhkan waktu lebih lama dalam menunjukkan gejala-gejala Corona.
Dalam upaya mencegah wabah baru, otoritas China juga bergegas memberlakukan pembatasan terbaru di provinsi-provinsi perbatasan, terutama di tengah risiko penyebaran cepat varian Delta.
Satu kasus baru Corona dilaporkan pada Senin (26/7) waktu setempat di Provinsi Liaoning, yang berbatasan dengan Korea Utara. Total lima kasus penularan lokal terdeteksi di provinsi ini sejak Kamis (22/7) pekan lalu.
Yunnan yang terletak di barat daya China juga melaporkan lonjakan kasus yang pelacakannya sampai ke wilayah Myanmar, yang juga tengah menghadapi lonjakan kasus Corona. Provinsi Yunnan melaporkan 79 kasus sejak 20 Juni lalu, dengan nyaris separuhnya terkait dengan Myanmar.
Dalam upaya pencegahan, otoritas China memperketat kendali perbatasan dan mengirimkan pasokan 10.000 vaksin Corona kepada Tentara Kemerdekaan Kachin yang ada di Myanmar.
Kota perbatasan Ruili yang ada di Provinsi Yunnan bahkan menggunakan alat pengenalan wajah untuk melacak pergerakan warganya dan status kesehatan mereka saat masuk-keluar area permukiman, supermarket, pusat transportasi dan tempat-tempat umum lainnya untuk menangkal penyebaran virus.