Sedikitnya tiga orang tewas ditembak dalam kerusuhan dan unjuk rasa memprotes kekurangan air di Provinsi Khuzestan, Iran. Salah satu korban tewas merupakan seorang polisi setempat.
Seperti dilansir Arab News, Kamis (22/7/2021), satu polisi yang tidak disebut namanya itu tewas ditembak di kota pelabuhan Mahshahr, dalam apa yang disebut oleh Gubernur Fereydoun Bandari sebagai 'kerusuhan'.
Di distrik Izeh, Provinsi Khuzestan, Gubernur Hassan Nobovati menuturkan bahwa seorang anak muda ditembak mati oleh 'sejumlah perusuh'. Kemudian sebanyak 14 personel kepolisian setempat mengalami luka-luka.
Sementara otoritas kota Shadegan, yang juga ada di Provinsi Khuzestan, menyatakan seorang demonstran tewas ditembak oleh 'para oportunis dan perusuh'.
"Warga Khuzestan menggelar unjuk rasa pada malam hari, unjuk rasa yang mengakar selama bertahun-tahun," demikian laporan surat kabar setempat yang beraliran reformis, Arman-e Melli.
Video yang diposting secara online menunjukkan unjuk rasa digelar di wilayah Ahvaz, Hamidiyeh, Izeh, Mahshahr, Shadegan dan Susangerd, dengan pasukan keamanan membubarkan para demonstran secara kasar.
Sejumlah video ratusan orang melakukan pawai, meneriakkan slogan anti-rezim pemerintahan, dengan dikelilingi oleh polisi antihuru-hara. Beberapa kali terdengar suara tembakan dari video tersebut.
(nvc/ita)