Seorang demonstran ditembak mati dalam aksi protes terhadap kekurangan air di Iran barat daya yang dilanda kekeringan. Pejabat Iran menyalahkan kematian itu pada "para oportunis dan perusuh".
Seperti diberitakan AFP, Sabtu (17/7/2021), kantor berita resmi Iran, IRNA melaporkan bahwa demonstran itu tewas ditembak di kota Shadegan, provinsi Khuzestan.
"Tadi malam (Jumat), sejumlah orang Shadegan berkumpul untuk memprotes kekurangan air karena kekeringan, di mana para oportunis dan perusuh menembak mati salah satu demonstran," kata pejabat gubernur daerah itu, Omid Sabripour, kepada IRNA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabripour mengatakan para pelaku "berusaha menghasut orang-orang dengan menembak ke udara" dan "seorang pemuda Shadegan" tertembak dalam prosesnya.
Dalam komentar terpisah kepada kantor berita ISNA, Sabripour mengatakan tembakan itu diarahkan pada para demonstran dan pasukan keamanan.
Dia menambahkan bahwa korban adalah "pejalan kaki berusia 30 tahun" dan bahwa mereka yang bertanggung jawab telah diidentifikasi dan beberapa ditangkap tadi malam. Operasi pengejaran tengah dilakukan untuk memburu para tersangka lainnya.
Iran telah mengalami kekeringan berulang selama dekade terakhir, terutama di wilayah selatan. Kantor berita IRNA melaporkan bencana kekeringan terus-menerus di provinsi Khuzestan telah menyebabkan ketegangan terkait masalah air sejak akhir Maret.
Awal pekan ini, pemerintah mengirim delegasi ke Khuzestan untuk mengatasi kekurangan air.
Provinsi ini adalah wilayah penghasil minyak utama Iran dan salah satu yang terkaya.
Pada tahun 2019, provinsi ini menjadi hotspot protes anti-pemerintah yang telah mengguncang daerah-daerah lain di republik Islam itu.