Iran Diduga Hendak Culik Warganya di AS yang Bekerja Sebagai Wartawati

Iran Diduga Hendak Culik Warganya di AS yang Bekerja Sebagai Wartawati

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 06:57 WIB
ilustrasi kriminal kejahatan pembunuhan
Foto ilustrasi penculikan. (detikcom)
New York -

Warga negara Iran yang bekerja sebagai wartawati Voice of America di di New York, Masih Alinejad (44) dikabarkan hendak diculik oleh aparat intelijen Iran. Pihak Iran menyangkal tudingan ini.

Dilansir AFP, Kamis (15/7/2021), Gedung Putih mengutuk rencana penculikan ini. Rencana penculikan diketahui pada Selasa (13/7) kemarin saat Departemen Kehakiman mendakwa empat warga negara Iran sebagai agen intelijen. Empat orang itu diduga merencanakan penculikan Masih Alinejad dan hendak menyelundupkan Masih Alinejad kembali ke Iran.

Dakwaan itu mengungkap bahwa nantinya, Masih Alinejad akan dilarikan ke Venezuela dulu. Venezuela adalah sekutu Iran di Amerika Latin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyebut rencana itu sebagai rencana yang berbahaya dan keji.

Alinejad sendiri punya kewarganegaraan ganda, AS dan Iran. Dia menyampaikan telah diperingatkan FBI pada empat bulan lalu bahwa ada orang yang mengawasinya. FBI menyampaikan kepadanya bahwa rumahnya tidak aman.

ADVERTISEMENT

"Ini sukar dipercaya. Saya masih tidak bisa percaya bahwa di New York, Republik Islam bisa mengancam keselamatan saya dan mengikuti saya," kata Masih Alinejad.

Masih Alinejad sendiri bekerja untuk VoA Bahasa Persia. Dia sudah meninggalkan Iran sejak 2009, kuliah di Inggris, dan juga berkampanye di Facebook sejak 2014 untuk mendukung perempuan Iran tidak mengenakan hijab.

Selanjutnya, Iran menyebut AS jalankan skenario Hollywood:

Simak Video: Iran Membenarkan Israel Telah Sabotase Fasilitas Nuklir Dekat Teheran

[Gambas:Video 20detik]



Skenario Hollywood

Iran menyangkal kebenaran informasi rencana penculikan Masih Alinejad. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menyatakan informasi dari AS tersebut tidak berdasar dan absurd.

"Ini bukan pertama kalinya AS membuat skenario Hollywood semacam itu," kata Saeed Khatibzadeh.

"Tentu saja kita sudah menduga cerita-cerita seperti itu dibikin Amerika, yang punya sejarah pembunuhan, penculikan, dan sabotase," kata Saaeed.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads