Setop Pakai Sinovac, Malaysia Beralih ke Vaksin Pfizer-BioNTech

Setop Pakai Sinovac, Malaysia Beralih ke Vaksin Pfizer-BioNTech

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Jul 2021 10:38 WIB
A health care professional prepares a Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at Sheba Tel Hashomer Hospital in Ramat Gan, Israel, Tuesday, Jan. 12, 2021. Israel has struck a deal with Pfizer, promising to share vast troves of medical data with the drugmaker in exchange for the continued flow of its COVID-19 vaccine. Critics say the deal is raising major ethical concerns, including possible privacy violations and a deepening of the global divide between wealthy countries and poorer populations, including Palestinians in the occupied West Bank and Gaza, who face long waits to be inoculated. (AP Photo/Oded Balilty)
Ilustrasi -- Vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech (dok. AP/Oded Balilty)
Kuala Lumpur -

Otoritas kesehatan Malaysia menyatakan bahwa negara-negara bagian di wilayahnya akan mulai menyalurkan lebih banyak vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Pfizer-BioNTech setelah menghentikan pemakaian vaksin Sinovac buatan China.

Seperti dilansir The Star, Jumat (16/7/2021), Menteri Kesehatan Malaysia, Dr Adham Baba, menyatakan negaranya akan menghentikan penggunaan vaksin Sinovac begitu pasokannya habis. Kemudian secara bertahap, sebut Dr Adham, Malaysia akan beralih menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech sebagai vaksin utama.

Alasan Malaysia beralih merek vaksin Corona, menurut Dr Adham, disebabkan karena negara ini mulai menerima lebih banyak pasokan vaksin Pfizer-BioNTech.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Adham mengatakan bahwa Malaysia telah mendapatkan total 45,7 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech -- pesanan vaksin Corona terbanyak bagi Malaysia.

"Kita akan mulai beralih ke vaksin Pfizer-BioNTech karena kita awalnya memulai dengan memberikan banyak vaksin Sinovac ke negara-negara bagian," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Kita memesan 16 juta dosis vaksin Sinovac, dan separuhnya telah diberikan. Separuhnya lagi perlu disimpan untuk dosis kedua," ujar Dr Adham.

"Jadi, setelah ini, negara-negara bagian lainnya juga akan beralih secara bertahap kepada vaksin Pfizer-BioNTech," terangnya.

Lihat Video: Malaysia Perpanjang Lockdown, Ini Kata Warganya

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan itu disampaikan Dr Adham saat menjawab pertanyaan soal pengumuman Departemen Kesehatan Kelantan bahwa pihaknya berhenti menyuntikkan vaksin Sinovac pada akhir bulan ini.

Dr Adham membenarkan bahwa penghentian penggunaan vaksin Sinovac akan dimulai di Kelantan sebelum diikuti negara bagian lainnya. "Jadi itu akan dimulai di Kelantan dan segera negara-negara bagian lainnya mengikuti," tuturnya seperti dilansir Malay Mail.

Secara terpisah, Direktur Jenderal pada Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, menekankan bahwa langkah untuk menghentikan penggunaan vaksin Sinovac adalah semata karena pasokan vaksin Pfizer-BioNTech mendominasi portofolio Program Imunisasi Nasional COVID-19 di Malaysia.

"Pada dasarnya karena kita memiliki cukup pasokan vaksin Pfizer, lebih dari 44 juta dosis, jadi sekarang vaksin utama yang akan digunakan adalah vaksin Pfizer," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads