Otoritas Singapura melaporkan tambahan kasus harian virus Corona (COVID-19) tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Lonjakan terjadi setelah negara ini mendeteksi sebuah klaster penularan Corona di kalangan hostes dan pelanggan tempat karaoke setempat.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (14/7/2021), Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan 56 kasus penularan Corona di tengah masyarakat pada Rabu (13/7) waktu setempat. Sebanyak 42 kasus di antaranya terkait klaster karaoke yang baru terdeteksi.
Kementerian Kesehatan Singapura tengah menyelidiki penularan Corona terkait sejumlah hostes asal Vietnam yang diketahui sering mengunjungi lounge atau club karaoker KTV. Kementerian juga menawarkan tes Corona gratis untuk siapa saja yang berpotensi terpapar Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus pertama yang diketahui terkait klaster karaoke itu merupakan seorang wanita Vietnam yang meminta bantuan medis pada Minggu (11/7) waktu setempat.
Otoritas Singapura belum membuka kembali operasional lounge dan club karaoke KTV, dan otoritas setempat menyebut tempat-tempat yang menjadi lokasi penyebaran Corona tersebut beroperasi sebagai gerai makanan dan minuman.
Kepolisian Singapura menyatakan bahwa pihaknya menangkap 20 wanita pada Rabu (14/7) tengah malam atas tuduhan melakukan aktivitas tidak bermoral di lounge karaoke KTV. Mereka yang ditangkap terdiri atas wanita-wanita dari Korea Selatan, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Pihak kepolisian juga menyatakan akan meningkatkan pemeriksaan dan penindakan terhadap aktivitas-aktivitas serupa.
Simak juga video 'Singapura Perketat Pintu Masuk dari Indonesia, Simak Aturannya!':
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, sebelumnya memperingatkan bahwa polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelanggar aturan.
Di antara mereka yang terinfeksi Corona terdapat salah satunya seorang penumpang kapal pesiar. Nyaris 3.000 penumpang dan awak kapal pesiar itu pun terpaksa menanti tes Corona di kabin-kabin mereka saat ini.
Singapura berhasil menangani sebagian besar wabah Corona di wilayahnya dengan cepat dan memberlakukan pembatasan terarah pada Mei lalu yang bertujuan memperlambat penyebaran Corona varian Delta.
Negara ini menargetkan untuk memvaksinasi dua pertiga populasinya pada Agustus mendatang.