AS ke China: Jangan Coba-coba Serang Filipina, Israel Tahan Dana Palestina

International Updates

AS ke China: Jangan Coba-coba Serang Filipina, Israel Tahan Dana Palestina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 12 Jul 2021 19:07 WIB
An aerial view of Qilianyu islands in the Paracel chain, which China considers part of Hainan province on August 10, 2018. (Photo by - / AFP) / China OUT
Laut China Selatan (Foto: AFP)
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali peringatan untuk China bahwa serangan terhadap Angkatan Bersenjata Filipina di Laut China Selatan akan mengaktifkan perjanjian pertahanan AS-Filipina tahun 1951 yang mengatur tindakan tegas dari militer AS.

Seperti dilansir Reuters, Senin (12/7/2021), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan peringatan itu dalam pernyataan tertulis soal peringatan 5 tahun putusan pengadilan arbitrase yang menolak klaim China atas perairan Laut China Selatan.

China yang mengklaim sebagian besar perairan Laut China Selatan dalam sengketa dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam, menekankan kembali pada Jumat (9/7) pekan lalu bahwa pihaknya tidak menerima putusan pengadilan arbitrase tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (12/7/2021):

ADVERTISEMENT

- Korban Tewas Apartemen Ambruk di Florida Bertambah Jadi 90 Orang

Korban tewas dalam peristiwa ambruknya gedung apartemen di Florida, Amerika Serikat bulan lalu, kini telah meningkat menjadi 90 orang. Sebanyak 31 orang lainnya masih belum ditemukan setelah tragedi itu.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (12/7/2021), Champlain Towers South, gedung apartemen 12 lantai yang dibangun pada 1981 di Surfside, sebuah kota di utara Miami Beach, ambruk pada 24 Juni, saat para penghuninya sedang tidur.

"Jumlah kematian yang dikonfirmasi sekarang adalah 90. Tujuh puluh satu korban telah diidentifikasi," kata Wali Kota Miami-Dade County, Daniella Levine Cava dalam briefing harian.

- Badai Landa Beijing, Ratusan Penerbangan Batal dan Sekolah Tutup

Ratusan penerbangan terpaksa dibatalkan di Beijing, China, akibat badai ekstrem yang melanda ibu kota. Tempat-tempat wisata juga ditutup sementara akibat badai yang diperkirakan membawa hujan deras dan angin kencang ini.

Seperti dilansir AFP, Senin (12/7/2021), otoritas kota Beijing merilis peringatan untuk warganya agar tetap berada di rumah saat badai yang disebut terbesar sepanjang tahun ini menerjang.

Curah hujan 100 milimeter diprediksi akan mengguyur beberapa area ibu kota Beijing.

Pelacak penerbangan VariFlight melaporkan sekitar 700 penerbangan terpaksa dibatalkan di dua bandara kota Beijing.

- Korut Kritik Bantuan Kemanusiaan AS sebagai Skema Politik Jahat

Seorang peneliti Korea Utara (Korut) mengkritik bantuan kemanusiaan Amerika Serikat (AS) sebagai 'skema politik jahat' untuk menekan negara-negara lain.

Seperti dilansir Reuters, Senin (12/7/2021), kritikan itu disampaikan setelah sekutu-sekutu AS termasuk Korea Selatan (Korsel) menyebut bantuan vaksin virus Corona (COVID-19) atau bantuan lainnya bisa memajukan kerja sama.

Kementerian Luar Negeri Korut mempublikasikan kritikan itu dalam situs resmi mereka pada Minggu (11/7) waktu setempat, yang menjadi indikasi jelas bahwa itu merupakan pemikiran pemerintah Korut.

- Israel Tahan Dana Palestina Rp 2,6 Triliun Terkait Tunjangan Militan

Pemerintah Israel akan menahan dana Otoritas Palestina sebesar US$ 180 juta (Rp 2,6 triliun) untuk mengimbangi tunjangan yang dibayarkan kepada para militan yang ditahan Israel dan keluarganya.

Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Senin (12/7/2021), dana sebesar itu merupakan pendapatan pajak yang dikumpulkan tahun lalu atas nama Otoritas Palestina. Dana itu mencapai 7 persen dari total pendapatan pajak Otoritas Palestina.

Di bawah undang-undang tahun 2018, otoritas Israel melakukan penghitungan setiap tahunnya untuk mengetahui berapa banyak tunjangan yang dibayarkan Otoritas Palestina kepada para militan dan mengurangi jumlah tersebut dari pajak yang dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina.

Diketahui bahwa pajak yang dikumpulkan Israel menyumbang separuh dari pendapatan Otoritas Palestina, yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

- AS Ingatkan China Jangan Coba-coba Serang Filipina di Laut China Selatan

Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali peringatan untuk China bahwa serangan terhadap Angkatan Bersenjata Filipina di Laut China Selatan akan mengaktifkan perjanjian pertahanan AS-Filipina tahun 1951 yang mengatur tindakan tegas dari militer AS.

Seperti dilansir Reuters, Senin (12/7/2021), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan peringatan itu dalam pernyataan tertulis soal peringatan 5 tahun putusan pengadilan arbitrase yang menolak klaim China atas perairan Laut China Selatan.

China yang mengklaim sebagian besar perairan Laut China Selatan dalam sengketa dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam, menekankan kembali pada Jumat (9/7) pekan lalu bahwa pihaknya tidak menerima putusan pengadilan arbitrase tersebut.

"Amerika Serikat menegaskan kembali kebijakan 13 Juli 2020 terkait klaim maritim di Laut China Selatan," ucap Blinken, merujuk pada penolakan pemerintahan AS di bawah mantan Presiden Donald Trump terhadap klaim China atas sumber daya laut di sebagian besar Laut China Selatan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads