Seorang pejabat tinggi Australia mengakui bahwa upaya mendapatkan vaksin virus Corona (COVID-19) di negaranya saat ini mirip dengan situasi dalam film 'Hunger Games'. Australia kini tengah berjuang mengatasi kelangkaan pasokan vaksin di tengah kemunculan wabah baru Corona.
Seperti dilansir AFP, Senin (5/7/2021), Menteri Kesehatan untuk negara bagian New South Wales (NSW), Brad Hazzard, menyatakan bahwa kurangnya pasokan di Australia telah memicu upaya-upaya panik oleh orang-orang yang sangat ingin divaksinasi untuk memburu vaksin Corona ke mana pun.
"Hampir seperti Hunger Games sekarang dengan orang-orang memburu vaksin," cetus Hazzard, merujuk pada warga Australia yang putus asa nekad mendatangi pusat-pusat vaksinasi massal atau secara rutin menghubungi fasilitas medis dengan harapan mendapatkan jadwal vaksinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan latar belakang masa depan distopia, film dan buku Hunger Games yang sangat populer menceritakan kisah sekelompok anak muda yang dipilih setiap tahun untuk mengikuti pertarungan hidup-mati yang disiarkan melalui televisi.
Hanya tujuh persen dari total 25 juta jiwa populasi Australia yang saat ini sudah divaksinasi sepenuhnya -- mendapatkan dua dosis vaksin. Angka tercatat sebagai satu proporsi terendah untuk kategori negara maju.
Otoritas Australia sangat bergantung pada vaksin Corona buatan AstraZeneca, dan mengembangkan vaksin domestik yang berujung kegagalan saat uji klinis.
Banyak warga Australia diketahui menolak vaksin AstraZeneca yang tersedia dan berupaya mengamankan jadwal vaksinasi dengan vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech. Vaksin AstraZeneca kini hanya direkomendasikan untuk orang-orang berusia 60 tahun ke atas.
Simak juga 'Dihantui Keraguan, Gerakan Vaksinasi di Australia Mandek':