Cara Ekstrem Demonstran Rayakan Ulang Tahun Pimpinan Junta Myanmar

Cara Ekstrem Demonstran Rayakan Ulang Tahun Pimpinan Junta Myanmar

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 04 Jul 2021 15:50 WIB
Sabtu (27/3) lalu, merupakan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar. Parade besar-besaran digelar. Namun, dibalik itu semua 114 nyawa melayang di hari yang sama.
Pimpinan junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing (Foto: AP Photo/Associated Press)
Naypyitaw -

Para demonstran antikudeta kembali menyuarakan protesnya terhadap junta militer Myanmar. Di hari ulang tahun pemimpin junta militer, Jenderal Min Aung Hlaing, mereka dengan berani membakar gambarnya dan sebuah peti mati turuan sebagai bentuk luapan amarah atas kudeta yang telah berlangsung lebih dari 5 bulan lamanya.

"Semoga anda tidak beristirahat dengan tenang" dan "Semoga hari ulang tahun dan hari kematian anda sama," demikian sejumlah tulisan yang terpajang dalam karangan-karangan bunga pemakaman di kotapraja Theinzayet, Negara bagian Mon timur. Protes serupa terjadi di banyak negara bagian Myanmar lainnya pada Sabtu (3/7) tepat di hari ulang tahun Min.

"Kami membakar ini sebagai kutukan," kata seorang pengunjuk rasa di kota Mandalay sembari membakar tumpukan kecil foto jenderal berusia 65 tahun tersebut.

Seorang juru bicara junta Myanmar tidak menanggapi permintaan komentar atas tindakan para demonstran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (4/7/2021) Min Aung Hlaing diketahui mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. Junta mempersingkat satu dekade reformasi demokrasi yang telah membawa Myanmar keluar dari pengekangan di bawah junta sebelumnya.

Seharusnya, Min Aung Hlaing dinyatakan pensiun dari jabatannya usai ulang tahunnya yang ke-65. Namun usia wajib pensiun yang awalnya berusia 65 tahun dibatalkan usai kudeta berlangsung.

ADVERTISEMENT

Aksi protes terus terjadi di banyak daerah di Myanmar. Mogok kerja membuat bisnis-bisnis menderita kerugiaan. Bahkan terjadi pertempuran di perbatasan Myanmar sehingga memaksa sekitar 200.000 orang melarikan diri dari rumah mereka.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam arahan minggu llau, ada lebih dari 880 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta dan lebih dari 5.200 lainnya ditahan. Data tersebut kemudian dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Myanmar.

Kudeta Myanmar memicu banyak negara Barat menyuarakan kecaman. Bahkan beberapa di antaranya menjatuhkan sanksi, salah satunya Amerika Serikat.

Simak juga 'Militer Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan Anti Kudeta':

[Gambas:Video 20detik]



Pada Jumat (2/7), AS menjatuhkan sanksi baru terhadap 22 pejabat militer dan menteri Myanmar terkait kudeta. Sanksi-sanksi terbaru AS itu menargetkan Menteri Informasi Chit Naing, Menteri Investasi Aung Naing Oo, Menteri Tenaga Kerja dan Imigrasi Myint Kyaing, dan Menteri Kesejahteraan Sosial, Pemulihan dan Permukiman Kembali Thet Khine.

Tiga anggota Dewan Administrasi Negara -- nama resmi pemerintah junta militer Myanmar -- yang berkuasa di Myanmar juga dijatuhi sanksi AS, bersama dengan 15 pasangan dan anak-anak usia dewasa dari para pejabat Myanmar.

Di bawah sanksi-sanksi baru ini, seluruh properti di AS atas nama individu yang dikenai sanksi akan diblokir, dan warga AS maupun orang-orang di wilayah AS dilarang melakukan transaksi properti atau modal dengan mereka.

Lebih lanjut, Departemen Perdagangan AS menjatuhkan sanksi baru terhadap empat entitas bisnis terkait militer Myanmar. Keempat entitas itu terdiri atas King Royal Technologies Co yang menyediakan layanan komunikasi satelit yang mendukung militer Myanmar, kemudian Wanbao Mining dan dua anak perusahaannya yang memiliki perjanjian bagi hasil dengan sebuah perusahaan lainnya yang membantu mendanai Kementerian Pertahanan Myanmar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads