Rusia mencetak rekor baru untuk angka kematian harian akibat virus Corona (COVID-19) tertinggi selama lima berturut-turut. Dalam 24 jam terakhir, Rusia melaporkan 697 kematian yang tercatat sebagai angka kematian Corona tertinggi dalam sehari di negara ini.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (3/7/2021), data terbaru yang dirilis gugus tugas pemerintah untuk virus Corona menunjukkan 697 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir di wilayah Rusia.
Sudah lima hari berturut-turut Rusia mencetak rekor tertinggi untuk kematian harian Corona di wilayahnya. Sehari sebelumnya, negara ini mencatat 679 kematian dalam sehari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugus tugas pemerintah untuk virus Corona juga melaporkan 24.439 kasus secara nasional dalam 24 jam terakhir -- menjadi tambahan kasus harian tertinggi sejak awal Januari saat Rusia dilanda gelombang kedua Corona.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.446 kasus dan 116 kematian tercatat di wilayah ibu kota Moskow yang menjadi hotspot Corona terbesar di Rusia.
Secara keseluruhan, menurut data resmi pemerintah Rusia, total 5,5 juta kasus Corona kini tercatat di negara ini dengan total 137.262 kematian. Definisi kematian akibat Corona yang lebih luas dari badan statistik Rusia, Rosstat, melaporkan 270.000 kematian tercatat hingga akhir April.
Otoritas Rusia menyalahkan kemunculan Corona varian Delta yang sangat mudah menular sebagai pemicu lonjakan ini.
Wabah Corona di Rusia melonjak sejak pertengahan Juni di tengah keengganan banyak warga untuk divaksin dan kecurigaan terhadap vaksin produksi domestik. Sejauh ini, baru 16 persen dari total 146 juta jiwa populasi Rusia yang telah divaksin Corona.
Pada Kamis (1/7) waktu setempat, otoritas kota Moskow mulai menawarkan suntikan dosis ketiga untuk warga yang telah menerima dosis kedua lebih dari enam bulan lalu. Dosis ketiga ini dimaksudkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian baru Corona.
Presiden Vladimir Putin menyerukan kepada warga Rusia untuk 'mendengarkan para pakar' daripada rumor-rumor soal virus dan vaksin Corona. Namun Putin sendiri diketahui menolak untuk mewajibkan vaksinasi secara nasional.
Pemerintah Rusia juga mengesampingkan opsi lockdown nasional -- meskipun telah mengakui akan gagal mencapai target vaksinasi 60 persen penduduknya pada Agustus mendatang.