Gegara Temuan 1.000-an Kuburan Anak, Peringatan Hari Kanada Dibatalkan

Gegara Temuan 1.000-an Kuburan Anak, Peringatan Hari Kanada Dibatalkan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 02 Jul 2021 15:08 WIB
Canadian Flag
Ilustrasi (dok. iStock)
Ottawa -

Temuan lebih dari 1.000 kuburan tanpa nama di dekat bekas sekolah asrama untuk anak-anak pribumi membayangi peringatan Hari Kanada atau Canada Day. Sejumlah kota di Kanada membatalkan peringatan hari kebangsaan yang jatuh pada 1 Juli, yang biasanya diwarnai pesta kembang api dan barbeku.

Seperti dilansir AFP, Jumat (2/7/2021), tagar berbunyi #CancelCanadaDay menjadi trending di media sosial pada Kamis (1/7) waktu setempat, dan aksi dukungan untuk komunitas masyarakat adat digelar di berbagai wilayah Kanada.

Peringatan 154 tahun Konfederasi Kanada jatuh sehari setelah 182 makam tanpa nama ditemukan di dekat bekas sekolah asrama di British Columbia, di mana anak-anak pribumi dipaksa berasimilasi bertahun-tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan itu menjadi yang terbaru dari serangkaian temuan mayat yang memicu kemarahan publik. Sekitar 751 makam serupa ditemukan di dekat bekas sekolah di Marieval, Provinsi Saskatchewan, pekan lalu dan sekitar 215 makam lainnya ditemukan di dekat bekas sekolah lainnya di Kamloops, British Columbia, pada akhir Mei.

Hingga tahun 1990-an, sekitar 150.000 anak masyarakat adat, Inuit, dan Metis dipaksa bersekolah di 139 sekolah asrama, di mana para siswa dianiaya secara fisik dan seksual oleh para kepala sekolah dan guru yang melucuti mereka dari budaya dan bahasa mereka.

ADVERTISEMENT

Menurut komisi penyelidikan yang menyimpulkan Kanada melakukan 'genosida budaya', lebih dari 4.000 anak meninggal karena penyakit dan ditelantarkan di sekolah-sekolah asrama tersebut.

"Temuan mengerikan... mendesak kita untuk merefleksikan kegagalan historis negara kita, dan ketidakadilan yang masih ada untuk masyarakat adat dan banyak lainnya di Kanada," ucap Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau dalam pernyataan pada Kamis (1/7) waktu setempat.

"Kita sebagai warga Kanada harus jujur dengan diri kita soal masa lalu kita," imbuhnya.

Simak juga video 'Gelombang Panas Masih Melanda Pesisir Barat AS dan Kanada':

[Gambas:Video 20detik]



Peringatan Hari Kanada dibatalkan di wilayah British Columbia setelah anggota dewan kota Victoria secara bulat memutuskan pembatalan untuk perayaan virtual yang sudah direncanakan sebelumnya. Pembatalan diputuskan beberapa hari usai temuan mayat di Kamloops.

Di Toronto, demonstran menggelar aksi mendukung komunitas masyarakat adat pada Kamis (1/7) pagi waktu setempat, dengan kebanyakan membawa slogan berbunyi 'Tidak ada kebanggaan dalam genosida'. Ribuan demonstran lainnya beraksi di Montreal dengan membawa slogan berbunyi 'Selamat hari penyangkalan'.

"Hari Kanada seperti merayakan genosida," tutur salah satu wanita dari komunitas Innu, Olivia Lya (22).

"Siapa saja yang merayakan Kanada pada 1 Juli berarti merayakan penindasan," sebut penyelenggara Montreal Native Women's Shelter, Nakuset, dalam pernyataannya.

Bendera nasional Kanada dikibarkan setengah tiang di Ottawa dan Quebec untuk menghormati anak-anak pribumi yang menjadi korban.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads