Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyerukan militer Myanmar untuk segera membebaskan Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Desakan ini disampaikan sehari setelah ribuan tahanan dibebaskan oleh junta militer Myanmar.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/7/2021), Myanmar dilanda kekacauan sejak militer melancarkan kudeta pada 1 Februari yang melengserkan pemerintahan sipil yang dipimpin Suu Kyi. Sejak saat itu, Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditahan oleh junta militer Myanmar.
"Kami menegaskan kembali seruan kami untuk pembebasan segera semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang, dan itu termasuk Presiden Win Myint dan penasihat negara Aung San Suu Kyi," ucap juru bicara Guterres, Eri Kaneko, dalam pernyataannya.
Pada Rabu (30/6) waktu setempat, junta militer Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 tahanan, yang termasuk para jurnalis dan orang-orang yang ditahan atas tuduhan penghasutan karena ikut dalam unjuk rasa.
Banyak penentang junta militer Myanmar yang ditahan, dengan beberapa di antaranya telah divonis, di bawah undang-undang yang mengkriminalkan komentar yang dianggap memicu ketakutan atau menyebarkan berita palsu.
Suu Kyi sendiri tengah menjalani persidangan atas sejumlah dakwaan dan masih dalam penahanan junta militer Myanmar.
"Kami masih sangat prihatin atas berlanjutnya kekerasan dan intimidasi, termasuk penangkapan sewenang-wenang, oleh pasukan keamanan," ujar Kaneko.
(nvc/ita)