Cekcok terjadi antara negara-negara Barat anggota aliansi NATO dan Rusia dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara-negara Barat menuduh Rusia telah melanggar wilayah udara NATO, yang langsung dibantah Moskow yang menyebut tuduhan itu tidak berdasar.
Percekcokan itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/9/2025), terjadi dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin (22/9), menyusul terdeteksinya drone dan jet tempur Rusia masuk ke wilayah udara Polandia dan Estonia, yang merupakan anggota NATO, beberapa waktu terakhir.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Yvette Cooper memperingatkan Rusia bahwa tindakan semacam itu berisiko memicu konflik bersenjata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan sembrono Anda berisiko memicu konfrontasi bersenjata secara langsung antara NATO dan Rusia. Aliansi kami bersifat defensif, tetapi sadarilah bahwa kami siap mempertahankan langit NATO dan wilayah NATO," kata Cooper dalam pernyataan yang ditujukan untuk Moskow dalam sidang DK PBB.
"Jika kami perlu mengkonfrontasi pesawat-pesawat yang beroperasi di wilayah NATO tanpa izin, kami akan melakukannya," tegasnya.
Estonia, pada Jumat (19/9), melaporkan bahwa tiga jet tempur MiG-31 milik Rusia telah memasuki wilayah udaranya tanpa izin dan berada di dalam wilayah udaranya selama total 12 menit sebelum dipaksa mundur.
Sepekan sebelumnya, Polandia mendeteksi lebih dari 20 drone Rusia memasuki wilayah udaranya, yang mendorong pengerahan jet-jet tempur NATO untuk menembak jatuh beberapa drone di antaranya.
Menurut para pejabat negara Barat, tindakan Moskow itu dimaksudkan untuk menguji kesiapan dan tekad NATO, Negara-negara NATO dijadwalkan menggelar konsultasi membahas persoalan tersebut pada Selasa (23/9) waktu setempat.
Pernyataan Cooper itu digaungkan oleh para pejabat tinggi negara-negara Barat lainnya yang hadir dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Salah satunya kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, yang mengatakan bahwa beberapa insiden itu tidak dapat dianggap sebagai kecelakaan.
Utusan baru AS untuk PBB, Michael Waltz, yang tampil pertama kali sejak menjabat, mengatakan bahwa Rusia perlu meredakan ketegangan, bukan semakin memperburuk situasi.
"Saya ingin memanfaatkan kesempatan pertama ini untuk mengulangi dan menekankan bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutu kami akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO," tegasnya.
Menanggapi tuduhan-tuduhan itu, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmytry Polyanskiy mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim negara-negara Barat dan menuduh kekuatan Eropa telah melontarkan tuduhan tidak berdasar.
"Kami tidak akan terlibat dalam sandiwara absurd ini," ucapnya.
"Ketika Anda memutuskan ingin terlibat dalam diskusi serius tentang keamanan Eropa, tentang nasib benua kita bersama, tentang bagaimana menjadikan benua ini makmur dan aman bagi semua orang, kami akan siap," kata Polyanskiy.
Lihat juga Video: "Serangan Udara Terbesar" Rusia ke Ukraina