Vatikan menjatuhkan sanksi kepada dua uskup Polandia karena menutup-nutupi serangan seksual terhadap anak-anak di bawah umur oleh pastor.
Menurut layanan pers Konferensi Uskup Polandia, Stefan Regmunt, uskup Gora dan Gorzow di Polandia barat daya, dan Stanislaw Napierala, pensiunan uskup Kalisz, Polandia tengah, adalah dua orang yang terlibat.
Kedua uskup itu didapati telah bertindak lalai saat dihadapkan pada serangan-serangan terhadap anak-anak di bawah umur yang dilakukan oleh para pastor di dua keuskupan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (26/6/2021), sebagai akibat dari sanksi tersebut, mereka dilarang melakukan pelayanan publik dan harus menyumbang ke yayasan Katolik untuk perlindungan anak di bawah umur.
Kasus mereka hanyalah yang terbaru dari serangkaian panjang skandal seksual yang menimpa gereja Katolik di Polandia.
Sebelumnya pada bulan Mei lalu, Vatikan juga memberikan sanksi kepada dua uskup Polandia lainnya karena alasan yang sama.
Pada bulan Maret lalu, jaksa Polandia mengajukan tuntutan serupa terhadap rekan dekat mendiang Paus Yohanes Paulus II, Kardinal Stanislaw Dziwisz, dan tiga uskup lainnya, karena menutupi pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Vatikan tahun lalu juga memberikan sanksi kepada kardinal Polandia berusia 97 tahun, Henryk Gulbinowicz, yang kemudian meninggal.
Juga tahun lalu, Vatikan mengumumkan pengunduran diri uskup Edward Janiak karena menutup-nutupi kasus pelecehan seks anak-anak oleh pastor tersebut.
Slawoj Leszek Glodz, Uskup Agung Gdansk yang dikenal karena gaya hidupnya yang cinta kemewahan, mengundurkan diri tahun lalu menyusul tuduhan bahwa dia bungkam atas klaim-klaim pelecehan.
Pekan depan gereja Polandia akan mempublikasikan data statistik tentang serangan seksual terhadap anak-anak di bawah umur oleh para pastor.
Media Polandia melaporkan, uskup-uskup Polandia juga dipanggil ke Vatikan tahun ini untuk pertemuan yang dapat mencakup kasus pelecehan.
Namun, Konferensi Uskup Polandia mengatakan itu hanya kunjungan rutin setelah kunjungan serupa pada tahun 2014.