Hamas Ancam Israel Soal Dana Qatar, Corona Varian Delta Plus Resahkan India

International Updates

Hamas Ancam Israel Soal Dana Qatar, Corona Varian Delta Plus Resahkan India

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 23 Jun 2021 18:37 WIB
A child weaves between columns of Hamas militants as they parade through the streets for Bassem Issa, a top Hamas commander, who was killed by Israeli Defense Force military actions prior to a cease-fire reached after an 11-day war between Gazas Hamas rulers and Israel, in Gaza City, Saturday, May 22, 2021. (AP Photo/John Minchillo)
Ilustrasi -- Militan Hamas saat melakukan parade di Gaza (dok. AP/John Minchillo)
Jakarta -

Kelompok Hamas mengancam akan memicu konflik baru jika dana bantuan Qatar sebesar US$ 30 juta (Rp 434 miliar) tidak ditransfer ke Gaza. Otoritas India menetapkan virus Corona (COVID-19) varian Delta Plus sebagai 'varian yang mengkhawatirkan' setelah puluhan kasus terdeteksi.

Ancaman Hamas itu disampaikan dalam pertemuan dengan koordinator khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pekan ini. Hamas mengancam akan meningkatkan eskalasi ketegangan jika Israel menghalangi transfer dana bantuan Qatar ke Gaza.

Sementara di India, kemunculan puluhan kasus Corona varian Delta Plus membuat otoritas kesehatan setempat menetapkannya sebagai varian yang mengkhawatirkan. Otoritas negara bagian India diminta meningkatkan langkah pencegahan dan memperbanyak tes Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (23/6/2021):

- AS Blokir 36 Situs Terkait Iran Termasuk Press TV yang Dikelola Pemerintah

ADVERTISEMENT

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) memblokir sedikitnya 36 situs terkait Iran, yang kebanyakan dianggap menyebarkan informasi keliru atau tindak kekerasan. Pemblokiran dilakukan setelah puluhan situs itu dianggap melanggar sanksi-sanksi yang diterapkan AS terhadap Iran.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (23/6/2021), masing-masing situs menampilkan satu halaman dengan pernyataan berbunyi 'telah disita oleh Pemerintah Amerika Serikat' pada Selasa (22/6) waktu setempat. Disebutkan juga soal aturan hukum sanksi AS pada halaman itu yang disertai logo Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Perdagangan AS.

Beberapa situs yang diblokir telah kembali online dalam hitungan jam dengan menggunakan alamat domain yang baru.

- 4 Agen Arab Saudi Pembunuh Khashoggi Pernah Latihan Paramiliter di AS

Empat agen Arab Saudi yang terlibat kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi ternyata pernah menjalani pelatihan paramiliter di Amerika Serikat (AS). Latihan itu dilakukan di bawah kontrak yang disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (23/6/2021), informasi tersebut diungkapkan oleh media terkemuka AS, The New York Times (NYT), dalam laporan terbarunya yang dirilis Selasa (22/6) waktu setempat.

Pembunuhan Khashoggi terjadi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018. Pelatihan paramiliter itu diikuti oleh empat agen Saudi setahun sebelumnya.

- China Serukan Penyelidikan Temuan Jasad 215 Anak di Kanada, Trudeau Marah

China dan sekutu-sekutunya menyerukan dilakukannya penyelidikan terhadap temuan ratusan jasad anak-anak pribumi di sebuah bekas sekolah asrama di Kanada. Seruan itu menuai respons kemarahan dari Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (23/6/2021), jasad 215 anak pribumi, dengan yang paling muda berusia 3 tahun, ditemukan di area bekas Kamloops Indian Residential School di British Columbia beberapa waktu lalu. Sekolah asrama itu telah ditutup sejak tahun 1978 silam.

"Kami menyerukan penyelidikan menyeluruh dan tidak memihak atas semua kasus di mana kejahatan dilakukan terhadap masyarakat adat, khususnya anak-anak, untuk membawa pihak-pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan, dan menawarkan remedi penuh untuk para korban," ucap pejabat senior pada misi diplomatik China untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa, Jiang Duan, kepada Dewan Hak Asasi Manusia (HAM).

- Hamas Ancam Konflik Baru Jika Dana Qatar Rp 434 M Tak Ditransfer ke Gaza

Kelompok militan Hamas melontarkan ancaman untuk memicu eskalasi konflik terbaru jika Israel tidak mengizinkan transfer dana bantuan US$ 30 juta (Rp 434 miliar) dari Qatar ke Gaza. Ancaman ini disampaikan saat Hamas menggelar pertemuan dengan koordinator khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pekan ini.

Seperti dilaporkan media lokal Israel, Kan News dan dilansir Jerusalem Post, Rabu (23/6/2021), pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, diketahui menggelar pertemuan dengan Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, pada Senin (21/6) waktu setempat.

Dalam pertemuan itu, Sinwar menegaskan bahwa Israel harus mengizinkan transfer dana bantuan Qatar sebesar US$ 30 juta ke Gaza. Sinwar bahkan mengancam akan meningkatkan eskalasi ketegangan jika tuntutan itu tidak dipenuhi.

- Ada Puluhan Kasus, India Tetapkan Corona Varian Delta Plus Mengkhawatirkan!

Otoritas India menetapkan virus Corona (COVID-19) varian Delta Plus sebagai varian yang menjadi kekhawatiran. Penetapan dilakukan setelah puluhan kasus Corona varian Delta Plus terdeteksi di empat negara bagian India sekaligus.

Seperti dilansir Reuters dan The Indian Express, Rabu (23/6/2021), Kementerian Kesehatan India, pada Selasa (22/6) waktu setempat, menetapkan varian Delta Plus sebagai varian yang mengkhawatirkan atau meresahkan.

Kementerian mengarahkan negara-negara bagian di India yang mendeteksi varian Delta Plus untuk meningkatkan langkah pengendalian kasus, meningkatkan tes Corona, pelacakan dan vaksinasi.

Corona varian Delta Plus, atau yang disebut B.1.617.2.1 diketahui masih erat terkait dengan Corona varian Delta yang menjadi penyumbang utama dalam gelombang kedua Corona di India. Sama seperti varian Delta, varian Delta Plus juga telah mengalami mutasi pada spike protein virus RNA, yang berpotensi menjadikannya semakin lebih mudah menular.

Halaman 3 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads