Tegang dengan China, Kapal Induk AS Masuki Laut China Selatan

Tegang dengan China, Kapal Induk AS Masuki Laut China Selatan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Jun 2021 15:22 WIB
The aircraft carrier USS Ronald Reagan conducts joint drills with the South Korean navy at sea October 19, 2017. Picture taken on October 19, 2017. REUTERS/Tim Kelly
Ilustrasi -- USS Ronald Reagan (dok. REUTERS/Tim Kelly)
Washington DC -

Sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) memasuki perairan Laut China Selatan pekan ini, sebagai bagian dari misi rutin. Misi ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, yang mengklaim sebagian besar perairan strategis itu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (15/6/2021), Angkatan Laut AS menyatakan bahwa kelompok kapal induk AS yang masuk ke Laut China Selatan itu dipimpin oleh USS Ronald Reagan, yang merupakan kapal induk bertenaga nuklir.

USS Ronald Reagan didampingi oleh kapal jelajah berpeluru kendali USS Shiloh dan kapal penghancur berpeluru kendali USS Halsey.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China kerap menentang misi militer AS di Laut China Selatan dengan menyatakan misi-misi itu tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.

ADVERTISEMENT

Pengumuman Angkatan Laut AS itu disampaikan setelah China mengecam negara-negara G7 atas pernyataan yang mengomeli China atas berbagai isu.

"Saat berada di Laut China Selatan, kelompok serbu melakukan operasi keamanan maritim, yang mencakup operasi penerbangan dengan pesawat fixed-wing dan rotary-wing, latihan tempur maritim, dan latihan taktis terkoordinasi antara unit darat dan udara," demikian pernyataan Angkatan Laut AS.

"Operasi kapal induk di Laut China Selatan menjadi bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di Indo-Pasifik," imbuh pernyataan tersebut.

China telah meningkatkan kehadiran militernya di Laut China Selatan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dengan membangun pulau-pulau buatan dan pangkalan udara.

Laut China Selatan menjadi salah satu dari banyak titik rawan dalam hubungan sulit antara AS dan China, dengan AS menolak apa yang disebutnya sebagai klaim wilayah melanggar hukum oleh China di perairan kaya sumber daya alam tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, kapal-kapal perang AS semakin sering berlayar melintasi Laut China Selatan, dalam aksi unjuk kekuatan untuk melawan klaim China.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads