Tentara Filipina Bunuh 4 Militan Abu Sayyaf dalam Baku Tembak

Tentara Filipina Bunuh 4 Militan Abu Sayyaf dalam Baku Tembak

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Jun 2021 13:39 WIB
Ilustrasi Tentara Filipina-Abu Sayyaf
Ilustrasi (dok. detikcom/Basith Subastian)
Manila -

Tentara Filipina menewaskan empat militan Abu Sayyaf dalam baku tembak di wilayah selatan negara tersebut. Salah satu yang tewas merupakan komandan Abu Sayyaf yang diburu terkait kasus pemenggalan dan penculikan warga negara asing.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (14/6/2021), satu militan Abu Sayyaf lainnya yang tewas diduga sebagai calon pengebom bunuh diri.

Militer Filipina menuturkan bahwa baku tembak itu berawal saat tentara Filipina yang didukung personel kepolisian mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap Injam Yadah, salah satu komandan Abu Sayyaf, pada Minggu (13/6) tengah malam di desa Alat, Jolo, Provinsi Sulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pasukan militer dan polisi tiba di lokasi, Yadah dan anak buahnya tiba-tiba melepas tembakan. Komandan militer regional Filipina, Letnan Jenderal Corleto Vinluan Jr, menyatakan bahwa serangan itu memicu baku tembak yang menewaskan beberapa militan Abu Sayyaf.

Yadah diketahui dituduh oleh militer terlibat dalam penculikan demi tebusan terhadap sejumlah warga Filipina dan warga negara asing (WNA), temasuk delapan nelayan asal Indonesia yang diculik di perairan Malaysia awal tahun 2020 dan dibawa ke wilayah Filipina bagian selatan.

ADVERTISEMENT

Tiga warga negara Indonesia (WNI) di antaranya berhasil dibebaskan, namun satu WNI lainnya tertembak dan tewas, sedangkan empat WNI lainnya diselamatkan tentara Filipina pada Maret lalu.

"Dia (Yadah-red) memiliki reputasi sebagai orang yang sangat kejam, memenggal warga sipil tak bersalah dan pasukan keamanan yang ditangkap," sebut komandan militer Filipina lainnya, Mayor Jenderal William Gonzales.

Yadah juga diyakini terlibat dalam penculikan empat orang, termasuk dua turis Kanada, tahun 2015. Kedua warga Kanada itu dipenggal secara terpisah oleh militan Abu Sayyaf yang menyandera mereka, termasuk Mujir Yadah yang merupakan saudara laki-laki Injam Yadah. Pemenggalan dilakukan setelah batas waktu pembayaran uang tebusan berakhir.

Seorang militan Abu Sayyaf lainnya yang tewas dalam baku tembak pada Minggu (13/6) waktu setempat diidentifikasi sebagai Al Sawadjaan. Letnan Kolonel Wilfredo Borgonia, yang merupakan komandan batalion infanteri militer Filipina, menyebut Sawadjaan sebagai perakit bom dan calon pengebom bunuh diri.

Dalam operasi tersebut, tentara Filipina menyita sebuah senapan, sebuah pistol, bahan-bahan bom dan 15 buah telepon genggam. Mereka juga menangkap istri Yadah, sedangkan ketiga anak Yadah 'diselamatkan'.

Lebih lanjut disebutkan bahwa Sawadjaan merupakan adik laki-laki dari komandan Abu Sayyaf lainnya yang bernama Mundi Sawadjaan. Mundi menjadi tersangka utama dalam serangkaian serangan bom bunuh diri di Sulu, dalam beberapa tahun terakhir.

Sawadjaan bersaudara diketahui tergabung dalam faksi Abu Sayyaf yang menyatakan sumpah setia kepada militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Sepanjang tahun ini, menurut data militer Filipina, sedikitnya 18 militan Abu Sayyaf tewas dibunuh, kemudian 17 militan lainnya ditangkap dan 86 lainnya menyerahkan diri di wilayah Sulu.

Filipina dan Amerika Serikat (AS) secara terpisah menetapkan Abu Sayyaf sebagai organisasi teroris atas pengeboman, penculikan demi tebusan dan pemenggalan yang mereka lakukan. Kelompok ini diduga melemah setelah mengalami kekalahan dalam sejumlah pertempuran, adanya anggota yang menyerahkan diri dan faksionalisme, namun diketahui tetap menjadi ancaman keamanan nasional di Filipina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads