Kala Korea Utara Anggap K-Pop 'Kanker Ganas' Generasi Muda

Round-Up

Kala Korea Utara Anggap K-Pop 'Kanker Ganas' Generasi Muda

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 12 Jun 2021 22:24 WIB
Pyongyang -

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali membuat kontroversi dengan pernyataannya. Setelah melarang penggunaan bahasa gaul hingga film asing di Korea Utara, kini Kim Jong Un menuding K-pop merusak generasi muda di negaranya.

Dilansir Channel News Asia, Sabtu (12/6/2021), Kim Jong Un menyebut K-pop sebagai 'kanker ganas'. Kim juga memberlakukan hukuman yang lebih keras pada warga yang mengonsumsi film-film Korea Selatan, drama Korea dan dan video K-pop.

Media The New York Times merinci kampanye anti K-pop rahasia yang terungkap melalui dokumen internal yang bocor dari Republik Rakyat Demokratik Korea. Berita itu pertama kali dilaporkan oleh media yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, Daily NK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media pemerintah Korut sebelumnya telah mengecam penyebaran pengaruh 'anti-sosialis', yang dilaporkan telah mengubah 'pakaian, gaya rambut, gaya bicara, perilaku' anak muda Korea Utara. Kim telah memerintahkan pemerintahnya untuk menindak disposisi anti-sosialis ini.

Kim memperkenalkan serangkaian undang-undang baru pada bulan Desember lalu, yang memberlakukan hukuman lebih ketat untuk menonton atau memiliki hiburan Korea Selatan dari lima tahun kerja paksa hingga 15 tahun di kamp kerja paksa.

ADVERTISEMENT

Media pemerintah Korea Utara memperingatkan bahwa jika pengaruh ini dibiarkan, itu akan membuat Korea Utara hancur seperti tembok yang lembab. Mereka yang tertangkap menyelundupkan konten Korea Selatan berisiko menerima hukuman yang lebih berat, termasuk hukuman mati.

Belum lama ini, Daily NK melaporkan bahwa tiga remaja telah dikirim ke kamp re-edukasi karena telah memotong rambut mereka dengan potongan layaknya idola K-pop dan melipat celana panjang mereka hingga atas mata kaki.

Analis mengatakan Kim berusaha menghentikan informasi dari luar yang menjangkau orang-orang Korea Utara, sebab kehidupan di negara itu kini kian semakin sulit.

Jutaan orang diperkirakan akan mengalami kelaparan. Kim Jong Un ingin memastikan mereka diberi makan propaganda negara yang dibuat dengan hati-hati, daripada mendapatkan sekilas kehidupan mewah yang digambarkan dalam K-drama - sebutan untuk drama-drama dari Korea Selatan - yang berlatar belakang di selatan perbatasan kedua negara di Seoul, salah satu kota terkaya di Asia.

Selanjutnya Kim Jong Un Larang Penggunaan Bahasa Gaul >>>

Bahasa Gaul-Film Asing Dilarang di Korut

Diketahui, Korea Utara baru-baru ini memperkenalkan undang-undang baru yang bertujuan membasmi segala jenis pengaruh asing dan menghukum dengan keras siapa pun yang kedapatan memiliki film, mengenakan pakaian, atau bahkan menggunakan bahasa gaul asing.

Dalam laporan BBC Indonesia, Yoon Mi-so menuturkan ia berusia 11 tahun kala pertama kali melihat seorang pria dieksekusi lantaran kedapatan memiliki drama Korea Selatan. Seluruh tetangganya diperintahkan untuk menonton eksekusi itu.

"Jika Anda tidak melakukannya, itu akan dikategorikan sebagai pengkhianatan," tuturnya kepada BBC di rumahnya di Seoul, Korea Selatan.

"Saya memiliki ingatan yang kuat tentang pria yang ditutup matanya, saya masih bisa melihat air matanya mengalir. Itu traumatis bagi saya. Penutup matanya benar-benar basah oleh air matanya. Mereka menaruhnya di tiang dan mengikatnya, lalu menembaknya."

Siapapun yang tertangkap dengan sejumlah besar media dari Korea Selatan, Amerika Serikat atau Jepang, kini terancam menghadapi hukuman mati. Mereka yang tertangkap menonton menghadapi kamp penjara selama 15 tahun.

Dan ini bukan hanya tentang apa yang warga Korea Utara tonton.

Baru-baru ini, Kim menulis surat di media pemerintah yang menyerukan Liga Pemuda negara itu untuk menindak "perilaku tidak menyenangkan, individualistis, anti-sosialis" di kalangan anak muda.

Dia ingin menghentikan pembicaraan menggunakan bahasa, gaya rambut dan pakaian dari luar negeri yang dia gambarkan sebagai "racun berbahaya".

Halaman 2 dari 2
(zap/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads