Akibat Teroris-Corona Bikin Amerika Larang Warga ke Indonesia

Round-Up

Akibat Teroris-Corona Bikin Amerika Larang Warga ke Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 12 Jun 2021 21:55 WIB
A supporter of Republican presidential candidate Donald Trump holds an American flag as Trump speaks at a campaign rally in Milford, New Hampshire, February 2, 2016. REUTERS/Mike Segar
Ilustrasi / Bendera Amerika Serikat (Foto: REUTERS/Mike Segar)
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mewanti-wanti warganya yang ingin melakukan perjalanan ke Indonesia. Imbauan itu dibuat terkait tingginya tingkat infeksi virus Corona (COVID-19) hingga ancaman terorisme dan bencana alam.

Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengeluarkan travel advisory lewat laman travel.state.gov sejak Selasa (8/6) lalu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengeluarkan Pemberitahuan Kesehatan Perjalanan Level 3 untuk Indonesia karena tingkat COVID-19 yang tinggi.

"Ada pembatasan yang berlaku yang mempengaruhi masuknya warga negara AS ke Indonesia. Tindakan karantina yang dijalankan pemerintah diberlakukan untuk semua orang asing," demikian tulis Deplu AS di laman travel.state.gov seperti dilihat, Sabtu (12/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deplu AS juga meminta warganya mempertimbangkan kembali perjalanan ke Sulawesi Tengah dan Papua karena potensi gangguan sosial.

Deplu AS mengingatkan potensi ancaman serangan teroris hingga bencana alam di kedua wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran," tulis Deplu AS.

"Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi dapat mengakibatkan terganggunya transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan," imbuhnya.

Dalam rilisnya, Deplu AS menyatakan bahwa penembakan terus terjadi di wilayah Sulawesi Tengah dan Papua. Diketahui, di kedua provinsi ini, tim gabungan TNI-Polri terus mengejar kelompok bersenjata yang terus meneror warga dan mengganggu situasi sosial.

Di Sulteng, diketahui ada kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kelompok ini tengah dikejar tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya. Sementara di Papua, ada sejumlah teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang tengah dikejar oleh Satgas Nemangkawi.

"Di Sulawesi Tengah dan Papua, demonstrasi dan konflik dengan kekerasan dapat mengakibatkan cedera atau kematian warga AS. Hindari demonstrasi dan keramaian," demikian disampaikan Deplu AS.

"Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Sulawesi Tengah dan Papua karena pegawai pemerintah AS harus mendapatkan izin khusus sebelum bepergian ke daerah tersebut," imbuh Deplu AS.

Simak di halaman selanjutnya soal tanggapan Kemlu RI atas imbauan yang dikeluarkan Deplu AS soal travel advice ke warganya yang ingin ke Indonesia.

Tanggapan Kemlu RI

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menanggapi pernyataan pemerintah AS yang mengimbau warganya yang hendak melakukan perjalanan ke Indonesia.

Juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, menanggapi dingin imbauan tersebut. Sebab sikap serupa juga dilakukan pemerintah Indonesia kepada warganya yang hendak bepergian.

"Tidak perlu dikomentari. Toh, Indonesia dari waktu ke waktu juga memberikan travel advice melalui aplikasi Safe Travel untuk WNI yang merencanakan bepergian ke luar negeri," kata Teuku saat dihubungi, Sabtu (12/6).

Teuku memilih menyikapi positif imbauan pemerintah AS tersebut.

"AS yang bisa menjelaskan (wajar atau tidak), ditanyakan saja ke kedubesnya. Adapun kondisi atau realitas di Tanah Air, WNA dapat dengan mudah mengikutinya dari berbagai sumber berita. Positive thinking saja," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/run)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads