Anggota masyarakat setempat memberikan angka sementara bahwa 10 orang tewas di wilayah Bugamba, meskipun otoritas provinsi setempat menyatakan masih terlalu dini untuk mengetahui jumlah korban jiwa.
Kondisi udara di wilayah tersebut masih pekat dengan asap karena banyaknya rumah yang terbakar saat aliran lahar menerjang. "Orang-orang masih panik dan lapar. Mereka bahkan tidak tahu di mana mereka akan bermalam," ucap warga lainnya yang bernama Alumba Sutoye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di wilayah lainnya, otoritas setempat menuturkan bahwa lima orang tewas dalam kecelakaan truk saat berupaya mengungsi dari Goma. Jumlah korban jiwa di wilayah ini masih belum diketahui secara jelas.
Warga setempat menuturkan bahwa hanya ada sedikit peringatan sebelum langit yang gelap berubah menjadi kemerahan, yang membuat orang-orang berlari ke segala arah demi menyelamatkan diri. Laporan televisi nasional setempat menyebut seorang wanita yang sedang hamil melahirkan dalam pengungsian ke Rwanda.
Asap mengepul dari timbunan lahar yang mengeras di area Buhene pada Minggu (23/5) waktu setempat.
"Kami telah melihat hilangnya hampir keseluruhan wilayah. Semua rumah di wilayah Buhene terbakar dan itulah mengapa kita semua meminta otoritas provinsi dan otoritas level nasional juga seluruh mitra, semua orang baik di dunia, untuk mendatangkan bantuan bagi populasi ini," tutur Bahala Shamavu.
Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa aliran lahar menerjang salah satu ruas jalan raya yang menghubungkan Goma dengan kota Beni. Namun untungnya, bandara setempat lolos dari terjangan lahar.
(nvc/ita)