Sedikitnya 10 korban selamat berhasil dievakuasi dari puing-puing terowongan Gaza yang hancur akibat gempuran Israel. Petugas darurat di Gaza juga mendapati temuan lima jenazah dari puing-puing yang sama.
Seperti dilansir AFP, Jumat (21/5/2021), Wakil Kepala Pertahanan Sipil Gaza, Raed al-Dahshan, menyatakan bahwa para petugas darurat masih melakukan penyisiran terhadap puing-puing akibat gempuran Israel untuk mencari korban, beberapa jam setelah gencatan senjata disepakati antara Hamas dan Israel.
Gencatan senjata yang berlaku mulai Jumat (21/5) dini hari waktu setempat itu mengakhiri pertempuran berdarah selama 11 hari terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otoritas pertahanan sipil dan Kementerian Pekerjaan Umum dan otoritas setempat bekerja untuk membersihkan puing-puing," sebut Dahshan.
"Kami terus mencari korban hilang di balik puing-puing," imbuhnya.
"Namun itu pekerjaan sulit karena kami tidak memiliki alat berat untuk mencari, begitu banyak korban luka sekarat di bawah reruntuhan," ucap Dahshan lagi.
Tidak dijelaskan lebih lanjut kondisi 10 korban selamat yang berhasil dievakuasi dari puing-puing itu.
Sementara itu, dengan temuan lima jenazah tambahan, maka total korban tewas akibat serangan udara Israel sejak 10 Mei kini bertambah menjadi 243 warga Palestina. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 66 korban tewas di antaranya merupakan anak-anak.
Hamas yang menguasai Gaza menyebut para petempurnya termasuk di antara mereka yang tewas.
Lebih dari 1.900 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat gempuran Israel ke Gaza.
Otoritas Israel secara terpisah menyebut 12 warganya tewas akibat rentetan serangan roket dari militan Gaza, dengan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.