Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Kata China

Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Kata China

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 21 Mei 2021 17:05 WIB
Palestinians wave green Hamas flags while celebrating the cease-fire agreement between Israel and Hamas in Gaza City, early Friday, May 21, 2021. (AP Photo/Adel Hana)
Ilustrasi -- Gencatan senjata antara Hamas dan Israel dirayakan oleh warga Palestina di Gaza (dok. AP Photo/Adel Hana)
Beijing -

Otoritas China mengomentari gencatan senjata yang disepakati oleh Hamas dan Israel setelah terlibat pertempuran selama 11 hari terakhir. China menyambut baik gencatan senjata itu dan mengharapkan dilanjutkannya perundingan damai.

Seperti dilansir AFP, Jumat (21/5/2021), gencatan senjata yang disepakati Hamas dan Israel dengan Mesir sebagai mediator diberlakukan mulai Jumat (21/5) dini hari waktu setempat. Sedikitnya 232 warga Palestina dan 12 warga Israel tewas akibat pertempuran berdarah sejak 10 Mei lalu.

Dalam tanggapannya, China mengharapkan agar gencatan senjata itu mengarah pada 'penghentian kekerasan' antara kedua pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China juga mencetuskan bahwa komunitas internasional sekarang perlu 'mengulurkan tangan' untuk kawasan tersebut, dan akan memberikan bantuan darurat sebesar US$ 1 juta serta bantuan US$ 1 juta lainnya bagi upaya pemulihan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Palestina.

Tidak hanya itu, otoritas China juga akan menyalurkan 200 ribu dosis vaksin virus Corona (COVID-19) kepada Palestina.

ADVERTISEMENT

"China menyambut baik gencatan senjata antara kedua belah pihak dalam konflik Palestina-Israel, dan berharap pihak-pihak terkait akan bersungguh-sungguh menerapkan gencatan senjata dan penghentian kekerasan," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam konferensi pers.

"Komunitas internasional harus mendorong dilanjutkannya kembali perundingan damai antara Palestina dan Israel, dan mencapai solusi yang komprehensif, adil dan abadi untuk isu Palestina atas dasar solusi dua negara," cetusnya.

China yang mengundang Palestina dan Israel untuk menggelar perundingan di wilayahnya, juga menggunakan konflik tersebut untuk menyerang Amerika Serikat (AS). Dengan tegas, China mengkritik AS yang berulang kali memblokir pernyataan gabungan Dewan Keamanan PBB soal konflik Palestina-Israel.

Zhao menambahkan bahwa China bersedia untuk bekerja bersama komunitas internasional dalam 'mendorong upaya meredakan ketegangan lebih lanjut untuk situasi Palestina-Israel'.

Konflik terbaru antara Palestina dan Israel menjadi topik yang memecah-belah di media sosial China, dengan adanya sejumlah besar sentimen Islamofobia dan anti-Palestina maupun simpati untuk warga Palestina.

Awal pekan ini, Kedutaan Besar Israel di Beijing mengecam televisi nasional China atas apa yang disebut sebagai 'anti-Semitisme terang-terangan' dalam sebuah laporan soal kebijakan AS selama pertempuran berlangsung.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads