Seorang bocah perempuan berusia 6 tahun di Gaza bernama Suzy Eshkuntana selamat dari reruntuhan rumahnya yang hancur lebur usai dibombardir Israel. Teriakan takbir menggema usai sejumlah warga menyelamatkan Suzy yang terjebak di puing-puing bangunan selama 7 jam.
Rumah Suzy berada di area yang sama dengan sasaran gempuran Israel. Otoritas Israel mengklaim ada terowongan bawah tanah milik organisasi militer Palestina, Hamas yang berada di pemukiman warga sipil. Dalih itu digunakan pihak Israel untuk terus menerus menggempur Gaza.
Seketika, rumah keluarga Suzy roboh. Petugas kepolisian dan para relawan langsung melakukan operasi penyelamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa jam melakukan pencarian di antara reruntuhan bangunan, petugas penyelamat meneriakkan 'Allahu Akbar' yang mengisyaratkan ada yang ditemukan dalam kondisi selamat. Suzy yang berlumuran debu dan sangat lemah tampak ditarik keluar dari reruntuhan dan kemudian dibawa ke ambulans.
![]() |
Saat dilarikan ke rumah sakit Shifa di Gaza, Suzy bertemu kembali dengan ayahnya yang sedang dirawat atas luka-lukanya.
"Maafkan saya, putriku. Kamu berteriak kepada saya untuk mendatangimu, tapi saya tidak bisa datang," ucap ayah bocah itu, Riyad Eshkuntana, kepada putrinya setelah petugas medis menempatkan keduanya dalam ranjang yang bersebelahan di rumah sakit.
![]() |
Sayangnya, ibunda Suzy dan 4 saudaranya tewas karena serangan Israel. Sang ayah, Riyad, menuturkan dirinya sempat ingin mati saat menyadari istri dan anak-anaknya meninggal.
"Saya dipenuhi semua kemarahan alam semesta, tapi ketika saya mendengar bahwa salah satu anak perempuan saya masih hidup, saya berkata terima kasih Tuhan karena gadis ini mungkin menangkap sebagian -- bahkan sedikit -- senyum anak-anak perempuan saya karena dia saudara mereka," tuturnya saat berbaring di ranjang sebelah putrinya yang selamat.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
Dokter yang memeriksa bocah itu menuturkan dia mengalami memar namun tidak mengalami luka parah.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan ke wilayah Gaza dilakukan sebagai balasan atas serangan Hamas.
"Alasan kita mendapati korban tewas ini karena Hamas secara kriminal menyerang kita dari lingkungan sipil," kata Benjamin Netanyahu kepada media Amerika Serikat (AS), CBS.
![]() |
Sejauh ini, menurut laporan Al Jazeera, sedikitnya 212 warga Palestina termasuk 61 anak-anak tewas akibat gempuran Israel di Gaza. Sekitar 1.500 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.
Dari kubu Israel dilaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak, dan sedikitnya 300 orang lainnya luka-luka akibat rentetan serangan roket yang dilancarkan militan di Gaza, termasuk Hamas.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut serangan udara Israel telah menghancurkan atau merusak nyaris 450 bangunan yang ada di Jalur Gaza. Akibat gempuran Israel itu, lebih dari 52.000 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing.
Data itu disampaikan oleh juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke, kepada wartawan di Jenewa. Lebih lanjut disebutkan Laerke bahwa sebanyak 132 bangunan hancur akibat gempuran Israel di Gaza, dan sekitar 316 bangunan lainnya mengalami kerusakan parah, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat layanan kesehatan utama.