Lebih dari 250 warga Palestina yang terluka akibat gempuran Israel, telah dievakuasi ke Mesir untuk mendapat perawatan. Pemerintah Mesir pun menyerukan "konsesi" untuk mengakhiri konflik terbaru di wilayah Gaza dengan Israel.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (17/5/2021), sumber medis Mesir mengatakan, tiga konvoi yang mengangkut total 263 warga Palestina melintasi pos perbatasan Rafah ke wilayah Sinai Utara, Mesir pada Minggu (16/5) waktu setempat.
Organisasi Bulan Sabit Merah Mesir di Sinai Utara mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa tim darurat medis telah dikirim untuk membantu mengangkut korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menginstruksikan pihak berwenang untuk "membuka rumah sakit-rumah sakit Mesir untuk menerima yang terluka dari Jalur Gaza", demikian media pemerintah Mesir melaporkan.
Israel telah memberlakukan blokade darat dan laut di Gaza sejak kelompok Hamas menguasai wilayah miskin tersebut pada tahun 2007. Gaza merupakan rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina.
Rafah adalah satu-satunya jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel.
Otoritas Mesir membuka perlintasan Rafah pada bulan Februari, tetapi tetap dijaga ketat dan biasanya ditutup selama hari libur umum, seperti Idul Fitri minggu ini.
Simak juga Video: Muncul Aksi Dukungan Bagi Rakyat Palestina di Prancis
Berbicara pada sesi virtual Dewan Keamanan PBB, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan bahwa "konsesi harus dibuat untuk mencapai perdamaian".
Shoukry mengulangi seruan pemerintahnya untuk "gencatan senjata segera" dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk "memenuhi tanggung jawabnya" guna membantu menyelesaikan krisis.
Sedikitnya 190 warga Palestina tewas akibat ratusan gempuran Israel di Gaza, termasuk 55 anak dan 33 wanita, dengan 1.230 orang lainnya luka-luka. Di pihak Israel, delapan orang tewas, termasuk seorang bocah 5 tahun, akibat sekitar 3.100 serangan roket yang ditembakkan kelompok Hamas dari Gaza.
Hamas yang menguasai Gaza dilaporkan mulai menembakkan rentetan roket ke Israel dan Yerusalem pada Senin (10/5) pekan lalu, yang memicu gempuran udara balasan dari Israel ke Gaza.