Dunia Arab bersatu dalam mengutuk serangan udara Israel di Gaza. Negara-negara yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel -- Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko -- juga turut mengkritik negeri Yahudi itu.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengungkapkan keprihatinan besar UEA akan meningkatnya kekerasan di Israel dan Palestina.
Menlu UEA itu juga menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada semua korban yang terbunuh karena pertempuran sengit antara Israel dan kelompok Hamas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir media Al-Arabiya, Senin (17/5/2021), dalam pernyataan Al Nahyan yang dirilis kantor berita resmi UEA, WAM, disebutkan bahwa UEA juga ikut menyerukan penghentian segera kekerasan dan permusuhan, dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengambil langkah segera untuk mematuhi gencatan senjata dan memulai dialog politik.
"Peristiwa menyakitkan yang kita saksikan minggu lalu adalah pengingat penting tentang perlunya memulai dialog damai dan rekonsiliasi, dan dalam hal ini kami mengandalkan janji Kesepakatan Abraham untuk generasi sekarang dan masa depan untuk hidup dengan tetangga mereka dalam damai, bermartabat, dan kemakmuran," demikian pernyataan Al Nahyan.
Al Nahyan menambahkan, kepemimpinan nyata pada saat krisis ini membutuhkan penghentian semua tindakan dan praktik provokatif, dan balas dendam yang akan meningkatkan ketegangan antara kedua belah pihak, dan bekerja untuk menenangkan situasi dan mengurangi ketegangan.
Sedikitnya 190 warga Palestina tewas akibat ratusan gempuran Israel di Gaza, termasuk 55 anak dan 33 wanita, dengan 1.230 orang lainnya luka-luka.
Hamas yang menguasai Gaza dilaporkan mulai menembakkan rentetan roket ke Israel dan Yerusalem pada Senin (10/5) pekan lalu, yang memicu gempuran udara balasan dari Israel ke Gaza.