Warga Palestina berkumpul untuk melakukan perayaan di luar Gerbang Damaskus di Yerusalem, setelah barikade yang dipasang polisi Israel dicopot. Langkah ini memampukan warga Palestina untuk mengakses alun-alun yang menjadi fokus bentrokan selama bulan Ramadan ini.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (26/4/2021), bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel terjadi selama Ramadan sebagian akibat keputusan Israel memblokir warga Palestina untuk berkumpul di Gerbang Damaskus usai jam buka puasa.
Diketahui bahwa plaza di luar Gerbang Damaskus yang menjadi pintu masuk ke Old City, Yerusalem Timur yang dianeksasi Israel, sejak lama menjadi lokasi favorit untuk berkumpul bagi warga Palestina selama Ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu (25/4) malam waktu setempat, saat warga Palestina kembali berkumpul di kawasan tersebut, Komisioner Kepolisian Israel, Kobi Shabtai, memerintahkan barikade-barikade yang sebelumnya dipasang di kawasan itu, untuk dicopot.
"Menyusul konsultasi dengan pemimpin setempat, pemimpin keagamaan, penilaian situasi, sambil mempertimbangkan para pemilik toko yang perlu mencari nafkah, dan demi menurunkan level kekerasan," sebut juru bicara Kepolisian Israel kepada AFP.
"Pasukan kami masih dikerahkan di lapangan, dan kami tidak akan membiarkan kekerasan kembali meningkat," imbuhnya.
Ratusan warga Palestina menggelar perayaan di lokasi, dengan diawasi polisi Israel. Perselisihan sempat terjadi, dengan polisi Israel menyerbu kerumunan untuk menyita bendera Palestina yang dilambaikan warga.
Bentrokan di Yerusalem Timur memuncak pada Kamis (22/4) lalu, saat lebih dari 100 warga Palestina luka-luka dan 50 orang lainnya ditangkap polisi Israel. Saat itu, warga Palestina yang berunjuk rasa marah dengan teriakan 'Matilah orang Arab' yang dilontarkan ekstremis Yahudi yang melakukan rally.
Situasi mereda pada akhir pekan, dengan video yang beredar di media sosial menunjukkan warga Palestina memindahkan barikade setelah salat Tarawih.
Seorang anggota parlemen Israel dari minoritas Arab, Ahmad Tibi, mengkritik apa yang disebutnya sebagai keputusan 'keliru' untuk memasang barikade logam di area yang populer bagi warga Palestina tersebut.
"Keputusan untuk membuka kembali sudah tepat. Ini keputusan yang bagus ke arah yang benar, tapi mereka seharusnya berhenti menyerang warga Palestina," cetus Tibi kepada Reuters di luar Gerbang Damaskus.