Dalam postingannya, Dr Ng mengatakan bahwa hubungan militer Singapura dengan Indonesia sangat erat, terbentuk selama latihan bilateral yang diadakan selama bertahun-tahun dan dengan keterlibatan di semua tingkatan.
"Wajar jika kami melakukan apapun yang kami bisa untuk membantu di saat-saat seperti ini. Lokasi operasi pencarian, dekat Bali, lebih dari 1.500 km jauhnya dan perairannya dalam, itulah sebabnya MV Swift Rescue segera berlayar begitu dia bisa," tutur Ng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara itu, doa dan harapan kami yang besar tertuju pada awak KRI Nanggala, untuk keselamatan dan ketahanan mereka serta kepada tim pencari TNI AL yang saat ini berada di lokasi," imbuhnya.
Singapura dan Indonesia telah menandatangani perjanjian kerja sama dan dukungan penyelamatan kapal selam pada tahun 2012, agar sistem penyelamatan kapal selam RSN tersedia untuk Angkatan Laut Indonesia. Sumber dayanya juga akan mendukung RSN jika terjadi bencana kapal selam.
(ita/ita)