Lagi-lagi penembakan menghebohkan Amerika Serikat. Kali ini, penembakan brutal terjadi di Texas dan mengakibatkan 3 orang tewas.
Penembakan brutal yang terjadi di Austin, Texas, pada Minggu (18/4) waktu setempat itu menewaskan tiga orang. Polisi menyebut ketiga korban tewas terdiri atas dua wanita keturunan Hispanik dan satu pria kulit hitam.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (19/4/2021), Kepala Kepolisian Austin, Joseph Chacon, menyatakan kepolisian kini tengah memburu seorang tersangka yang diidentifikasi bernama Stephen Broderick (41). Chacon mengimbau warga setempat untuk 'tetap waspada'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para korban semuanya dikenal oleh tersangka," sebut Chacon dalam pernyataannya. "Pada tahap ini, kami pikir individu yang ada di luar sana ini tidak menargetkan orang-orang secara acak untuk ditembak. Itu bukan berarti dia tidak berbahaya," imbuhnya.
Polisi lalu menyebar ciri-ciri pelaku penembakan yang masih diburu itu. Dia memiliki tinggi badan 170 cm dan berkulit hitam. Broderick disebut memakain hoodie warna abu-abu, kaca mata hitam dan topi bisbol saat meninggalkan lokasi penembakan.
Motif penembakan ini masih jadi tanda tanya. Ada seorang anak yang selamat dari penembakan ini dan anak itu kini berada di lokasi yang aman.
Kepolisian Austin dalam pernyataan via Twitter, seperti dilansir CNN, menyatakan penembakan itu diduga sebagai 'situasi domestik yang terisolasi'.
Selengkapnya soal sosok pelaku penembakan itu ada di halaman berikutnya.
Kepolisian tidak tahu apakah dia kabur dengan kendaraan atau berjalan kaki. Lebih lanjut, Chacon menyatakan ada kekhawatiran polisi bahwa Broderick 'mungkin menyandera seseorang dan bersembunyi di suatu tempat menunggu polisi pergi'.
Diungkapkan juga oleh Chacon bahwa Broderick merupakan mantan deputi pada kantor Sheriff Travis County, yang berlokasi di Austin.
Ternyata, Broderick pernah ditangkap atas tindak penyerangan seksual terhadap seorang anak pada Juni tahun lalu dan dibebaskan setelah membayar uang jaminan sebesar US$ 50 ribu. Secara terpisah, seorang juru bicara kantor Sheriff Travis County, Kristen Dark, menuturkan kepada media lokal, Austin American-Statesman, bahwa Broderick yang merupakan mantan detektif kejahatan properti mengundurkan diri dari kepolisian setelah ditangkap tahun lalu.
Austin American-Statesman juga melaporkan bahwa istri Broderick mengajukan permohonan perlindungan dan gugatan cerai usai penangkapan itu.
Sebelumnya, Amerika Serikat lebih dahulu digegerkan sederet aksi penembakan. Penembakan massal kerap terjadi di negeri Paman Sam dalam kurun waktu berdekatan.
Selengkapnya dapat disimak di halaman berikutnnya.
Indianapolis
Penembakan massal yang menewaskan delapan orang di Indianapolis, AS. Pelaku penembakan diyakini menghabisi nyawanya sendiri usai beraksi.
Seperti dilansir New York Times, Jumat (16/4/2021), penembakan ini terjadi di sebuah gudang jasa ekspedisi FedEx pada Kamis (15/4) tengah malam. Genae Cook dari Departemen Kepolisian Indianapolis menuturkan kepada wartawan bahwa 'banyak orang mengalami luka-luka yang konsisten dengan luka tembak.
Cook dalam pernyataannya pada Jumat (16/4) pagi waktu setempat menuturkan delapan orang tewas dalam penembakan ini. Lebih lanjut, dituturkan Cook bahwa polisi tiba di lokasi pada Kamis (15/4) malam, setelah pukul 23.00 waktu setempat setelah mendapat laporan soal adanya tembakan yang dilepaskan di area tersebut.
Namun, Cook menegaskan bahwa pelaku tewas setelah menembak dirinya sendiri. Ditambahkan Cook bahwa pihak kepolisian masih berupaya mengidentifikasi pelaku.
California Selatan
Penembakan massal sebelumnya juga terjadi di kota Orange, California Selatan, yang menewaskan empat orang termasuk seorang anak hingga mengejutkan warga setempat. Sebabnya, kota Orange selama ini dikenal sebagai wilayah yang tenang dan aman.
Seperti dilansir Los Angeles Times dan Associated Press, Kamis (1/4/2021), tembakan dilepaskan di sebuah gedung perkantoran dua lantai di area Lincoln Avenue, Orange, sebelah tenggara Los Angeles, ketika polisi tiba di lokasi pada Rabu (31/3) sore, sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Juru bicara Kepolisian Orange, Letnan Jennifer Amat, menuturkan bahwa penembakan terjadi di lantai dua gedung perkantoran tersebut. Laporan media menyebut jenazah korban terlihat di lorong lantai dua dan di halaman gedung.