Sempat Disandera Saat Demo Anti-Prancis, 11 Polisi Pakistan Dibebaskan

Sempat Disandera Saat Demo Anti-Prancis, 11 Polisi Pakistan Dibebaskan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 19 Apr 2021 13:22 WIB
Police personnel use teargas shell to disperse supporters of Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) party during a protest against the arrest of their leader as he was demanding the expulsion of the French ambassador over depictions of Prophet Muhammad, in Karachi on April 13, 2021. (Photo by Asif HASSAN / AFP)
Ilustrasi -- Unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan di Pakistan (dok. AFP/ASIF HASSAN)
Islamabad -

Sedikitnya 11 polisi Pakistan dibebaskan setelah sempat disandera oleh para pendukung partai radikal, Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), yang tengah menggelar unjuk rasa besar-besaran untuk menuntut pengusiran Duta Besar Prancis dari negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Senin (19/4/2021), belasan polisi itu disandera oleh para pendukung TLP sejak Minggu (18/4) waktu setempat, saat terjadi bentrokan dalam unjuk rasa di kota Lahore.

Video yang beredar di media sosial, yang telah dikonfirmasi sebagai video asli oleh polisi secara tidak resmi, menunjukkan beberapa polisi mengalami luka-luka berdarah dan memar-memar, dengan perban membungkus kepala mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid Ahmed, menuturkan bahwa para polisi yang disandera telah dibebaskan pada Senin (19/4) pagi waktu setempat, setelah dilakukan 'negosiasi' dengan TLP. Pekan lalu, pemerintah Pakistan melarang TLP dengan secara efektif menetapkannya sebagai organisasi teroris.

Dilaporkan bahwa para polisi Pakistan itu ditahan di sebuah masjid yang menjadi markas kuat TLP di Lahore, yang kini dipenuhi para pendukung TLP dan dikepung pihak kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Negosiasi telah dimulai dengan TLP; putaran pertama berhasil diselesaikan," tutur Rashid dalam pernyataan via video yang diunggah ke Twitter.

"Mereka telah membebaskan 11 polisi yang dijadikan sandera," imbuhnya.

Rashid menambahkan bahwa negosiasi putaran kedua akan digelar Senin (19/4) waktu setempat, meskipun tidak diketahui secara kelas apa yang akan dibahas.

"Orang-orang TLP masuk ke dalam masjid dan polisi telah mundur dari posisinya. Semoga, persoalan lainnya akan diselesaikan dalam putaran kedua," harapnya.

Sebelumnya, TLP menetapkan batas waktu 20 April untuk pengusiran Duta Besar Prancis. Kelompok ini ada di balik meluasnya sentimen anti-Prancis selama beberapa bulan terakhir di Pakistan, terutama sejak Presiden Emmanuel Macron membela hak majalah satire Charlie Hebdo untuk merilis ulang karikatur Nabi Muhammad yang menuai protes dari umat Muslim sedunia.

Pekan lalu, Kedutaan Besar Prancis di Pakistan mengimbau seluruh warganya untuk segera meninggalkan negara tersebut. Namun imbauan itu tampaknya tidak dipedulikan oleh sebagian besar warga Prancis di Pakistan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads