Sebagian Warga Prancis Menolak Imbauan Angkat Kaki dari Pakistan

Sebagian Warga Prancis Menolak Imbauan Angkat Kaki dari Pakistan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 17 Apr 2021 19:18 WIB
Police personnel use teargas shell to disperse supporters of Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) party during a protest against the arrest of their leader as he was demanding the expulsion of the French ambassador over depictions of Prophet Muhammad, in Karachi on April 13, 2021. (Photo by Asif HASSAN / AFP)
aksi demo anti-Prancis digelar di Islamabad, Pakistan (Foto: AFP/ASIF HASSAN)
Jakarta -

Kedutaan Besar Prancis di Pakistan telah mengeluarkan imbauan bagi seluruh warga Prancis untuk meninggalkan negara itu, menyusul kerusuhan anti-Prancis pekan ini oleh sebuah partai garis keras.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (17/4/2021), imbauan itu ditanggapi beragam oleh komunitas warga Prancis di Pakistan. Namun, sebagian besar, tampaknya, telah memutuskan untuk tetap tinggal.

Dalam email tiga baris singkat, disertai dengan kata-kata "mendesak", Kedutaan Besar Prancis di Islamabad pada hari Kamis (15/4) waktu setempat, merekomendasikan warganya dan perusahaan Prancis untuk sementara waktu meninggalkan Pakistan, karena "ancaman serius".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Email tersebut, yang tidak merinci sifat risikonya, menimbulkan keterkejutan dan kekhawatiran di antara ratusan orang komunitas Prancis di Islamabad, ibu kota Pakistan.

Jean-Michel Quarantotti, yang telah mengajar bahasa Prancis di sekolah Amerika di Islamabad selama tiga tahun, mengatakan dirinya sempat panik.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak akan menyembunyikan dari Anda bahwa pada awalnya saya merasa sedikit takut, panik," katanya kepada AFP.

"Ini bukan negara asing pertama saya - saya melakukan banyak hal sebelum tiba di Pakistan - tetapi saya sangat terkejut. Saya tidak menyangka akan melalui ini," imbuhnya.

Tonton juga Video: Kasus Corona di Prancis Melonjak, Kematian Capai 100 Ribu Jiwa

[Gambas:Video 20detik]



Hal pertama yang terlintas di benaknya adalah berkemas dan angkat kaki dari Pakistan. Namun, setelah membahas situasinya dengan rekan-rekan kerjanya, dia berubah pikiran.

"Orang-orang Pakistan di sekitar saya menasihati saya untuk tetap tinggal," katanya. "Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan melindungi saya," tuturnya.

"Sangat mengharukan melihat solidaritas di sekitar saya, dari orang-orang yang mengatakan kepada saya: 'Kami di sini untuk kamu, jangan khawatir, kami akan membela kamu'."

Pengumuman Kedutaan Prancis itu disampaikan beberapa hari setelah aksi protes yang diwarnai kerusuhan, yang dilakukan oleh partai Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) yang radikal. Aksi dilakukan TLP setelah penangkapan pemimpin mereka, Saad Rizvi usai menyerukan aksi demo di Islamabad untuk menuntut pengusiran Duta Besar Prancis. Empat polisi tewas dalam kerusuhan itu.

TLP telah berada di balik aksi-aksi unjuk rasa anti-Prancis sejak Presiden Emmanuel Macron membela hak majalah satir Charlie Hebdo untuk menerbitkan ulang kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Warga Prancis lainnya, Julien - nama samaran karena dia tidak ingin mengungkapkan identitasnya - juga memilih untuk tetap tinggal di Pakistan.

"Itu hanya rekomendasi, jadi saya tidak akan pergi," ujarnya kepada AFP.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads