Imbas Demo Besar-besaran, Partai Islam TLP Dilarang di Pakistan

Imbas Demo Besar-besaran, Partai Islam TLP Dilarang di Pakistan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 15 Apr 2021 01:14 WIB
Police personnel use teargas shell to disperse supporters of Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) party during a protest against the arrest of their leader as he was demanding the expulsion of the French ambassador over depictions of Prophet Muhammad, in Karachi on April 13, 2021. (Photo by Asif HASSAN / AFP)
Demo di Pakistan (Foto: AFP/ASIF HASSAN)
Islamabad -

Pemerintah setempat melarang partai Islam sayap kanan yang berpengaruh di Pakistan, Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP). Keputusan itu diambil karena TLP dianggap bertanggung jawab atas demo anti-Prancis yang melumpuhkan sebagian besar negara.

Dilansir AFP, Rabu (14/4/2021) Ribuan pendukung dari TLP telah memblokir persimpangan jalan utama di kota-kota di seluruh Pakistan minggu ini. Pada aksi itu dua petugas polisi tewas dalam bentrokan dengan perusuh.

"Kami telah memutuskan untuk melarang TLP dan drafnya akan diajukan ke kabinet untuk disetujui," Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid Ahmed mengatakan pada konferensi pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan tuntutan partai berisiko membuat Pakistan terlihat seperti "negara radikal" bagi dunia luar.

TLP terkenal karena mengadakan protes di jalan selama berhari-hari karena masalah penistaan agama. Aksi protes itu menyebabkan gangguan besar di Pakistan.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Pakistan memiliki sejarah panjang dalam menghindari konfrontasi dengan kelompok-kelompok Islam garis keras. Pemerintah khawatir tindakan keras terhadap partai-partai agama dapat memicu kekerasan yang lebih luas di republik Islam yang sangat konservatif itu.

Partai yang telah dilarang pemerintah tidak dapat mengikuti pemilu, mengumpulkan dana, atau bahkan mempertahankan jabatan fisik.

Protes terbaru pecah setelah penahanan pemimpin TLP Saad Rizvi pada Senin lalu. Dia didakwa berdasarkan undang-undang anti-terorisme.

Rizvi ditahan beberapa jam setelah menyerukan pawai di ibu kota untuk kembali menuntut pengusiran duta besar Prancis.

Kelompok itu telah menyerukan Francophobia atas dukungan pemerintah Prancis kepada majalah Charlie Hebdo untuk menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad yang disebut sebagai sebuah tindakan yang dianggap menghujat oleh banyak Muslim.

"Kami mendukung untuk melindungi kehormatan Nabi, tetapi permintaan yang mereka cari bisa jadi menggambarkan Pakistan sebagai negara radikal di seluruh dunia," kata menteri Rashid Ahmed.

Rizvi adalah putra seorang ulama yang hebat dan kepala TLP sebelumnya, Khadim Hussain Rizvi. Dia meninggal pada November lalu setelah memimpin demonstrasi besar-besaran anti-Prancis.

Selama protes tersebut, pendukung TLP membuat ibu kota terhenti selama tiga hari yang melihat pertempuran jalanan yang hebat dan pihak berwenang memotong jangkauan telepon seluler di Islamabad dan sekitarnya.

Demonstrasi berakhir setelah pertemuan antara pemerintah dan pemimpin partai, yang mengklaim bahwa Islamabad telah setuju untuk mengusir duta besar Prancis. Pemerintah juga tidak pernah mengakui detail kesepakatan apa pun.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads