2 Minggu Mogok Makan di Penjara, Kondisi Alexei Navalny Makin Memburuk

2 Minggu Mogok Makan di Penjara, Kondisi Alexei Navalny Makin Memburuk

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 18 Apr 2021 12:20 WIB
FILE - In this file photo taken on Saturday, Feb. 29, 2020, Russian opposition activist Alexei Navalny takes part in a march in memory of opposition leader Boris Nemtsov in Moscow, Russia. The German hospital treating Russian dissident Alexei Navalny says tests indicate that he was poisoned. The CharitΓ© hospital said in a statement Monday, Aug. 24, 2020 that the team of doctors who have been examining Navalny since he was admitted Saturday have found the presence of β€œcholinesterase inhibitors” in his system. Cholinesterase inhibitors are a broad range of substances that are found in several drugs, but also pesticides and nerve agents. (AP Photo/Pavel Golovkin, File)
Tokoh Oposisi Rusia, Alexei Navalny (Foto: AP Photo/Pavel Golovkin)
Moskow -

Kondisi kesehatan tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, semakin memburuk. Alexei Navalnyn diketahui sudah dua minggu lebih mogok makan di penjara.

Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Minggu (18/4/2021) dokter bernama Yaroslav Ashikhmin mengatakan bahwa hasil tes kesehatan yang diperlihatkan keluarga Navalny memperlihatkan meningkatnya kadar kalium (yang dapat menyebabkan serangan jantung) serta kadar kreatinin (yang mengindikasikan gangguan ginjal).

"Pasien kami (Alexei Navalny) bisa meninggal kapan saja," kata Ashikhmin melalui Facebook.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dokter pribadi Navalny, Anastasia Vasilyeva dan tiga dokter lainnya, termasuk seorang ahli jantung, telah meminta petugas penjara untuk segera memberi mereka akses pemeriksaan untuk Navalny.

Melalui sebuah pernyataan di akun Twitter-nya, Vasilyeva mengatakan kadar potasium di dalam tubuh Navalny telah mencapai tingkat kritis.

ADVERTISEMENT

"Ini berarti gangguan fungsi ginjal dan masalah irama jantung yang serius dapat terjadi setiap saat," katanya.

"Memiliki kadar kalium darah lebih tinggi dari 6,0 mmol (milimol) per liter biasanya memerlukan perawatan segera. Navalny berada di kadar 7.1," demikian disampaikan dalam sebuah pernyataan.

Para dokter juga sudah melampirkan surat kepada Kepala Penjara agar kritikus berusia 44 tahun itu bisa segera diperiksa.

Simak juga 'Tuntut Pembebasan Navalny, 5.100 Demonstran di Rusia Ditahan':

[Gambas:Video 20detik]



Kesehatan Navalny memang kian memburuk usai lebih dari dua minggu melakukan mogok makan di penjara. Penentang utama Presiden Rusia Vladimir Putin itu mulai melakukan mogok makan pada 31 Maret sebagai bentuk protes lantaran otoritas penjara tidak memberinya akses ke dokter pribadinya usai mengeluhkan nyeri punggung dan kaki.

"Kondisinya memang kritis," kata Alexandra Zakharova, perwakilan dari serikat pekerja Aliansi Dokter - sebuah kelompok yang oleh pemerintah Rusia dianggap sebagai aktivis oposisi.

Awal pekan ini, istri Navalny, Yulia, yang mengunjunginya di penjara koloni, mengatakan berat badan suaminya sekarang 76 kilogram - turun sembilan kilogram sejak memulai mogok makan.

Sementara itu, otoritas penjara mengatakan mereka telah menawarkan perawatan yang layak kepada Navalny, tetapi dia menolaknya dan bersikeras bahwa dia harus dirawat oleh dokter pilihannya dari luar fasilitas, yang kemudian permintaan itu ditolak penjara.

Pada Jumat (16/4) Navalny mengatakan bahwa otoritas penjara mengancam akan memaksanya untuk makan jika belum menghentikan aksi mogok makannya.

Navalny saat ini tengah menjalani masa hukuman penjara selama 2,5 tahun atas dakwaan penipuan yang dijeratkan kepadanya sejak lama. Dia kini mendekam di sebuah penjara di kota Pokrov, yang berjarak sekitar 100 kilometer di sebelah timur Moskow. Penjara itu dikenal dengan disiplin tingginya pada para narapidana.

Dia ditahan pada Januari 2021 setibanya di Rusia dari Berlin, Jerman. Di Berlin, Navalny menjalani perawatan setelah diduga diracun dengan agen saraf Novichok yang dikembangkan Uni Soviet.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads