Jet Tempur Rusia Kawal Pesawat Pengintai AS yang Dekati Perbatasan

Jet Tempur Rusia Kawal Pesawat Pengintai AS yang Dekati Perbatasan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Apr 2021 18:11 WIB
FILE PHOTO: Russian and U.S. state flags fly near a factory of Ford Sollers, a joint venture of U.S. carmaker Ford with Russian partners, in Vsevolozhsk, Leningrad Region, Russia March 27, 2019. REUTERS/Anton Vaganov/File Photo
Ilustrasi (dok. REUTERS/Anton Vaganov/File Photo)
Moskow -

Rusia mengerahkan satu jet tempurnya untuk mengawal sebuah pesawat pengintai milik Amerika Serikat (AS) yang mengudara di atas Samudra Pasifik, tepatnya di sepanjang pantai Semenanjung Kamchatka. Rusia mengklaim telah mencegah pesawat AS itu melanggar wilayah perbatasannya.

Seperti dilaporkan kantor berita TASS dan dilansir Reuters, Jumat (16/4/2021), insiden itu dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut satu jet tempur MiG-31 milik Rusia dikerahkan untuk mengawal sebuah pesawat yang terdeteksi mengudara menuju perbatasan wilayahnya.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat itu diidentifikasi sebagai pesawat pengintai AS. Pesawat itu terdeteksi mendekati pantai tenggara Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah jet tempur MiG-31 dikerahkan dari sebuah pangkalan udara di kawasan Kamchatka untuk mengidentifikasi dan mengawal pesawat tersebut," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

"Awak mengidentifikasinya sebagai pesawat pengintai jenis TC-135 milik AS," imbuh pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

Ditegaskan bahwa pesawat pengintai AS itu berhasil dicegah dari melanggar wilayah perbatasan Rusia.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia juga menegaskan bahwa pengerahan jet tempurnya sudah mematuhi aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara. Disebutkan bahwa jet tempur itu kembali dengan selamat di pangkalan udaranya setelah mengusir pesawat AS dari perbatasan Rusia.

Belum ada komentar dari Pentagon terkait klaim Rusia ini.

Sementara itu, pada Kamis (15/4) waktu setempat, otoritas AS mengumumkan penjatuhan sanksi-sanksi ekonomi terbaru untuk Rusia dan pengusiran 10 diplomat Rusia di wilayahnya. Langkah itu merupakan balasan atas campur tangan Rusia dalam pemilu AS, serangan siber besar-besaran yang didalangi peretas AS dan berbagai aktivitas jahat Rusia lainnya terhadap AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya menegaskan bahwa tanggapan dari Rusia untuk sanksi baru AS 'tak terelakkan'. Dia juga mengungkapkan bahwa Rusia memanggil Duta Besar AS di Moskow, John Sullivan, untuk meminta penjelasan soal langkah AS tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads