Paris -
Parlemen Prancis meloloskan undang-undang (UU) yang menetapkan batas usia minimum 15 tahun untuk hubungan seksual secara konsensual. Langkah ini disebut 'bersejarah' oleh Menteri Kehakiman di negara yang cenderung memiliki sikap permisif tradisional soal seks ini.
Seperti dilansir AFP, Jumat (16/4/2021), Majelis Nasional Prancis meloloskan UU itu dengan suara bulat di tengah maraknya tuduhan pelecehan seksual dan inses yang disebut sebagai gelombang kedua untuk gerakan #MeToo di negara tersebut.
UU yang diloloskan parlemen itu menetapkan bahwa hubungan seks dengan anak berusia di bawah 15 tahun akan dianggap sebagai tindak pemerkosaan, yang bisa dihukum maksimum 20 tahun penjara, kecuali ada perbedaan usia yang kecil antara kedua pasangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini menjadikan Prancis sejalan dengan kebanyakan negara-negara Barat lainnya, setelah bertahun-tahun dilakukannya kampanye oleh para korban pelecehan seksual.
Dalam kasus inses, batasan usianya ditetapkan 18 tahun.
"Kita tidak menyentuh anak-anak," tegas Menteri Kehakiman Prancis, Eric Dupond-Moretti, dalam komentarnya. "Tidak ada penyerang dewasa yang akan menjadikan persetujuan anak di bawah umur sebagai alasan," ujarnya.
Dupond-Moretti menyebut UU ini sebagai 'langkah bersejarah'.
Tonton juga Video: Kasus Corona di Prancis Melonjak, Kematian Capai 100 Ribu Jiwa
[Gambas:Video 20detik]
Di bawah UU sebelumnya yang berlaku di Prancis, jaksa harus membuktikan bahwa seorang anak di bawah umur telah dipaksa, diancam, atau ditipu untuk berhubungan seks dengan orang dewasa demi bisa menjeratkan dakwaan pemerkosaan atau penyerangan seksual.
UU baru ini digagas oleh anggota Senat Prancis, yang sebelumnya mengusulkan agar batasan seks konsensual ditetapkan pada usia 13 tahun, yang tergolong salah satu yang terendah di kawasan Eropa. Namun pemerintahan Presiden Emmanuel Macron mendorong batasan usianya ditetapkan lebih tinggi.
Disebutkan juga bahwa UU ini mengizinkan hubungan seks antara seorang remaja dan orang muda dewasa dengan perbedaan usia maksimum 5 tahun. Selisih usia ini dikritik oleh beberapa anggota parlemen Prancis karena dianggap terlalu besar, namun Dupond-Moretti mempertahankannya.
Dupond-Moretti menegaskan bahwa dirinya tidak ingin 'mengadili anak muda berusia 18 tahun karena berhubungan seks secara konsensual dengan seorang remaja perempuan berusia 14,5 tahun'. UU itu mendapat 300 amandemen di kamar bawah Majelis Nasional.
Persoalan batas usia untuk seks konsensual berulang kali menjadi perdebatan sejak tahun 2018 saat muncul kasus seorang pemuda 28 tahun berhubungan seks dengan seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang ditemuinya di taman. Sang pemuda awalnya dijerat dakwaan lebih ringan dari kejahatan seksual, bukan dakwaan pemerkosaan.
Kasus ini memicu kemarahan publik di Prancis, di mana hubungan seks antara orang dewasa dan anak di bawah umur seringkali dianggap tidak berbahaya ketika hubungan disebut dilakukan secara konsensual.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini