FBI Buka Penyelidikan Baru Soal China Setiap 10 Jam!

ADVERTISEMENT

FBI Buka Penyelidikan Baru Soal China Setiap 10 Jam!

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 15 Apr 2021 18:41 WIB
Pria Singapura mengaku jadi mata-mata China di AS
Ilustrasi (dok. BBC World)
Washington DC -

Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkapkan pihaknya kini memiliki lebih dari 2.000 penyelidikan terkait pemerintah China. Diungkapkan juga bahwa FBI membuka penyelidikan baru soal China 'setiap 10 jam'.

Seperti dilansir CNN, Kamis (15/4/2021), hal tersebut disampaikan oleh Direktur FBI, Christopher Wray, dalam testimoni kepada Komisi Intelijen Senat AS pada Rabu (14/4) waktu setempat.

"Kita membuka penyelidikan baru soal China setiap 10 jam, dan saya bisa memastikan kepada komisi bahwa itu bukan karena orang-orang kita tidak memiliki hal lain yang dilakukan," sebut Wray di hadapan Komisi Intelijen Senat AS saat membahas ancaman global, seperti dilansir The Hill.

"Kita sekarang memiliki lebih dari 2.000 penyelidikan terkait pemerintah China," imbuhnya.

Disebutkan Wray dalam sesi tersebut bahwa tidak ada negara lainnya yang memberikan ancaman lebih besar bagi keamanan ekonomi dan cita-cita demokrasi AS selain China. Dia juga menyebut kemampuan China untuk mempengaruhi institusi-institusi Amerika tergolong 'mendalam dan luas dan gigih'.

Komentar Wray itu disampaikan saat ketegangan meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam berbagai isu, mulai dari dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang hingga isu-isu terkait Taiwan dan Hong Kong.

Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA), William Burns, juga berbicara dalam sesi yang sama dengan Wray. Momen ini menjadi sesi testimoni publik pertama dari jajaran petinggi intelijen AS di hadapan Kongres AS sejak tahun 2019.

Secara khusus, Wray menyinggung dakwaan terkait operasi pemerintah China yang disebut 'Foxhunt', di mana China diduga melakukan 'aktivitas penegakan hukum ilegal tidak terkoordinasi' di wilayah AS sebagai cara untuk 'mengancam, mengintimidasi, melecehkan, memeras' anggota-anggota 'diaspora' etnis China.

"Ini menjadi indikasi dan ilustrasi seberapa menantangnya dan beragamnya ancaman khusus ini," sebut Wray dalam testimoninya.

Lihat juga video 'AS Peringatkan 'Tindakan Agresif' China ke Taiwan':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT