Polisi wanita (polwan) yang menembak mati pria kulit hitam, Daunte Wright, di Brooklyn Center, Minnesota, Amerika Serikat (AS), merupakan polisi veteran dengan pengalaman selama 26 tahun. Dia mengundurkan diri setelah kepala kepolisian menjelaskan bahwa dia menembak Wright karena salah mengira pistolnya sebagai taser (senjata kejut).
Seperti dilansir CNN, Rabu (14/4/2021), Wright (20) ditembak mati oleh Kim Potter yang sedang melakukan penghentian lalu lintas rutin di Brooklyn Center, Minnesota pada Minggu (11/4) waktu setempat. Disebutkan bahwa kendaraan Wright dihentikan polisi karena nomor polisi (nopol) yang kedaluwarsa.
Kepala Kepolisian Brooklyn Center, Tim Gannon, yang juga mengundurkan diri menyatakan bahwa rekaman bodycam yang terpasang pada tubuh polisi yang dirilis pada Senin (12/4) waktu setempat, membuatnya meyakini bahwa penembakan itu merupakan kecelakaan atau tidak disengaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menegaskan bahwa tindakan polisi sebelum penembakan terjadi sudah sesuai dengan pelatihan yang diberikan soal penggunaan Taser.
"Polisi berniat mengerahkan Taser-nya, tapi malah menembak Wright dengan satu peluru," ucap Gannon sebelum dia mengundurkan diri pada Selasa (13/4). "Penembakan yang tidak disengaja," imbuhnya.
Potter (48) yang melepaskan tembakan yang menewaskan Wright, menurut Minnesota Bureau of Criminal Apprehension, sudah mengabdi selama 26 tahun pada Departemen Kepolisian Brooklyn Center. Surat kabar lokal, Star Tribune, menyebut Potter bergabung kepolisian sejak tahun 1995.
Simak video 'Pria Kulit Hitam Tewas Ditembak, Polisi AS Sebut Tidak Sengaja':